JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto memaknai Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah sebagai momen untuk mengingat kembali tradisi dan budaya bangsa Indonesia yang diwariskan sejak dulu.
Menurut dia, masyarakat Indonesia memiliki kultur yang tidak dimiliki oleh bangsa lain saat merayakan Lebaran, yakni tradisi saling berkunjung dan bermaafan.
"Tatkala kita punya kultur budaya bagus, saling mengunjungi, maaf-memaafkan. Itu kultur nasional nusantara yang di negara lain tidak banyak dilakukan," ujar Wiranto usai menunaikan Shalat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (25/6/2017).
(baca: Quraish Shihab: Cinta Tanah Air adalah Fitrah Manusia Sejak Lahir)
Wiranto menuturkan, melihat situasi di masyarakat belakangan ini, maka Idul Fitri perlu dimaknai dengan semangat kenusantaraan dalam menciptakan kehidupan yang damai dan penuh toleransi di tengah masyarakat.
Idul Fitri, kata Wiranto, merupakan ajakan kepada masyarakar untuk kembali hidup rukun.
Di sisi lain, Indonesia masih akan terus menghadapi tantangan yang beragam dan ketatnya persaingan global.
Oleh sebab itu, Wiranto meminta perayaan Idul Fitri dijadikan sebagai momentum untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan.
"Tantangan ke depan akan sangat beragam tanpa bersatu tidak mungkin bisa lawan. Kalau kita tidak satu, kita tidak kuat dan tidak punya tekad yang sama bagaimana negeri ini bisa menang dalam persiangan global," kata Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.