Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Arus Mudik, Masyarakat Diminta Tak Berangkat pada Sabtu-Minggu

Kompas.com - 22/06/2017, 18:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengimbau masyarakat untuk tidak mudik terlalu mepet dengan hari raya Lebaran.

Diprediksi, puncak arus mudik terjadi pada Sabtu (24/6/2017) dan Minggu (25/6/2017).

"Silakan bapak-bapak, ibu-ibu yang cuti, mungkin nanti malam sudah bisa berangkat. Jangan berangkat mepet-mepet, semua mepet sehingga volumenya terlalu tinggi," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/6/2017).

Kemungkinan malam ini pemudik sudah mulai berangkat, karena Jumat (23/6/2017) ditetapkan sebagai cuti bersama.

Jika pemudik berangkat secara serentak, dipastikan terjadi kemacetan yang panjang. Oleh karena itu, untuk mengurai kepadatan, pemudik diminta menghindari dua hari terakhir jelang lebaran.

Begitu pula dengan arus balik usai Lebaran nanti.

"Pulang mudik nanti, disarankan tidak pulang pada hari Sabtu dan hari Minggu karena diperkirakan arus puncak arus balik itu, adalah hari Sabtu dan Minggu depan," kata Setyo.

Sebaiknya, kata Setyo, pemudik bisa kembali dari kampung halaman pada pertengahan pekan depan. Jika mengambil cuti lebih banyak, bisa pulang setelah hari Sabtu dan Minggu pekan depan.

"Kalau semuanya pulang pada saatnya, pasti akan terjadi seperti tahun lalu di Nagreg, misalnya," kata Setyo.

(Baca juga: Waspadai Kejahatan Ini Selama Mudik Lebaran)

Sebelum mudik, polisi mengimbau masyarakat memastikan rumah mereka ditinggal dalam keadaan aman. Selain harus melapor ke RT dan RW setempat, mereka juga harus memastikan pintu terkunci rapat, listrik dimatikan, dan tidak ada api yang menyala.

"Kendaraan dititipkan ke polisi. Segera lapor polisi, nanti akan diarahkan dititipkan di mana," kata Setyo.

Kompas TV Polisi Dirikan Posko Informasi bagi Pemudik di Aceh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com