KOMPAS.com – Tingkat kejahatan konvensional biasanya meningkat menjelang hari raya Idul Fitri. Data Pusat Informasi Kriminal Nasional Polri menunjukkan, dari tahun ke tahun angka kejahatan menjelang lebaran selalu meningkat. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Pada 2013 misalnya, saat Idul Fitri jatuh pada 8 Agustus, angka kejahatan konvensional selama rentang Juli-Agustus tahun itu tercatat 448 kasus. Kejahatan konvensional itu meliputi pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, penganiayaan, pemerkosaan, dan lain-lain.
Setahun kemudian, ketika Lebaran jatuh pada 28 Juli 2014, angka kejahatan tersebut meningkat lima kali lipat. Tercatat ada 2.539 kejahatan konvensional yang berlangsung selama bulan tersebut.
Sementara itu, pada 2015, saat Idul Fitri jatuh pada 17 Juli 2015, tingkat kejahatan malah melonjak hampir 100 persen. Tercatat ada 4.925 kasus kejahatan selama rentang waktu tersebut.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana mengatakan peningkatan angka kejahatan itu akibat perputaran uang yang cukup tinggi di masyarakat pada bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri.
"Momen Ramadhan dan menjelang Lebaran dimanfaatkan oleh kelompok pelaku kejahatan karena ada masyarakat yang mengambil uang, menitipkan di Pegadaian dan lain-lain. Itu yang menjadi sasaran mereka," kata Suntana seperti ditulis Kompas.com, Selasa (13/6/2017).
Kasus perampokan yang menimpa Davidson Tantono (30) di SPBU Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017) adalah contohnya. Davidson tewas ditembak perampok setelah mengambil uang di bank.
Dua tindak kejahatan di atas terjadi terang-terangan alias di depan si korban. Lalu, bagaimana dengan perampok yang melakukan aksi secara sembunyi-sembunyi, seperti merampok rumah yang sedang ditinggal pemiliknya?
Menyambut hari raya Idul Fitri, banyak orang yang mudik ke kampung halaman dan meninggalkan rumahnya.
"Potensi aksi pencurian cukup tinggi terutama menjelang Idul Fitri, saat warga meninggalkan rumah," kata Kapolres Tanjungpinang AKBP Kristian Siagian dikutip dari Antara, Sabtu (2/6/2017).
Tips meninggalkan rumah
Nah, untuk meminimalisir terjadinya perampokan, pastikan Anda dan keluarga melakukan hal berikut sebelum meninggalkan rumah dalam waktu lama.
Pertama, pastikan rumah terkunci. Cek semua pintu, jendela, garasi rumah dan pastikan semua sudah tertutup rapat serta terkunci. Bila perlu ditambah dengan kunci pengaman ganda seperti gembok rantai atau gembok yang memiliki kode rahasia.
Kedua, sistem keamanan. Alangkah baiknya bila rumah Anda sudah dilengkapi dengan sistem keamanan elektronik, seperti alarm keamanan dan kamera pengintai atau CCTV.