Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Suasana Belajar Dinilai Lebih Baik Ketimbang Menambah Jam Belajar Anak

Kompas.com - 17/06/2017, 10:56 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pengelola Sekolah Highscope Indonesia, Antarina F Amir, mengatakan bahwa penambahan jam belajar anak di sekolah menjadi delapan jam dalam sehari kurang tepat jika tujuannya untuk mengembangkan karakter anak.

Hal itu disampaikan Antarina menanggapi kebijakan full day school yang digaungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Antarina, memperbaiki suasana belajar mengajar akan lebih memberi dampak positif ketimbang menambah jam belajar anak.

"Atmosfer suasana belajar ini sangat berdampak sekali," ujar Antarina dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2017).

(baca: "Full Day School" Disebut Resahkan Guru)

Dia mengatakan, dalam prosesnya, sekolah harus menjadi tempat yang nyaman bagi anak didik. Selain itu, guru juga harus lebih kreatif ketika menyampaikan materi tanpa harus menjelaskan bahwa materi yang diajarkannya itu bertujuan mengembangkan karakter.

"Lebih baik kalau menurut saya, konsen pada itu (memperbaiki atmosfer di sekolah). Dengan cara itu akan terjadi pengembangan karakter, karena ketika (murid) akan bekerja sama dengan yang lain, penguatan value (nilai) dan etika akan masuk ke situ (ke anak)," kata Antarina.

(baca: Konsep "Full-Day School", 15.000 Sekolah Ditargetkan Punya Pendidikan Karakter)

Selain itu, Antarina juga menyoroti soal hukuman terhadap anak didik yang dikhawatirkan akan memengaruhi kepercayaan dirinya.

Menurut Antarina, sedianya penekanannya bukan pada menerapkan sanksi terhadap anak didik, tetapi bagaimana agar anak didik bisa mengakui kesalahan yang dibuatnya dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

Namun, untuk menanamkan nilai kepercayaan diri itu terlebih dahulu harus membuat anak didik merasa nyaman berada di tempat belajar.

"Tidak boleh ada hukuman, tapi guru harus memberikan inspirasi, karena hukuman larinya ke kepercayaan diri. Kalau nyaman, larinya anak jadi percaya diri dan lebih jujur," ujar Antarina.

Kompas TV Mendikbud Wacanakan Sekolah 5 Hari Dalam Sepekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com