Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita-cerita saat Bung Karno Perjuangkan Islam Progresif

Kompas.com - 16/06/2017, 22:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan Bonnie Triyana mengatakan, Presiden pertama Soekarno adalah sosok yang menawarkan konsep Islam progresif dan berkemajuan.

Soekarno berani menerobos pakem yang ada agar Islam tidak ketinggalan zaman. Ia mencontohkan saat Soekarno memperjuangkan donor darah.

Pada saat itu, kebanyakan tokoh Islam mengharamkan donor darah karena dikhawatirkan darah seorang muslim akan bercampur dengan non muslim. Namun, Soekarno menilai tidak ada yang salah dengan donor darah.

(Baca: Politisi PDI-P Sebut Ada Upaya De-Soekarnoisasi oleh Soeharto)

"Soekarno mengatakan bahwa urusan donor darah ini urusan kemanusiaan, bukan agama," kata Bonnie dalam acara ngaji bareng Bung Karno yang digelar Megawati Institute, di Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Bonnie menambahkan, ada juga kisah saat panci milik bung Karno dijilat anjing. Soekarno tidak meminta panci itu dicuci dengan air tanah, tapi justru dengan sabun.

"Kalau dulu memang dicuci pakai air tanah karena dulu belum ada sabun. Tapi kalau sudah ada sabun maka tidak perlu lagi air tanah. Menurut Bung Karno, harusnya Islam itu seperti itu, sejalan dengan ilmu pengetahuan," ucap Bonnie.

Ada juga cerita saat Soekarno menikah dengan Siti Oetari, puteri Tjokroaminoto.

Soekarno memilih menggunakan jas dan dasi saat prosesi ijab qabul. Akibat pakaian itu, penghulu sempat menolak menikahkan Bung Karno karena dianggap menggunakan pakaian kaum kafir.

(Baca: Bulan Soekarno, untuk Mengingat Susah Payah Pendiri Bangsa)

Namun, Bung Karno tetap ngotot menggunakan baju itu karena merasa tidak ada ajaran Islam yang ia langgar.

"Bung Karno bahkan mengatakan, lebih baik dia tidak menikah daripada harus ganti pakaian. Akhirnya tetap dinikahkan juga oleh penghulunya," ucap Bonnie.

Kompas TV Bung Karno Baca Isi Pancasila di AS Tahun 1956

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com