JAKARTA, KOMPAS.com - Para tokoh agama Kristen yang tergabung dalam Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Jawa Timur menyatakan perihatin dengan upaya pelemahan pemberantasan korupsi yang dialamatkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini disampaikan BAMAG Jawa Timur, dalam jumpa pers bersama pimpinan KPK, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Ketua Umum BAMAG Jawa Timur, Agus Susanto mengatakan, gereja-gereja di Indonesia perihati dengan femonena tindak pidana korupsi yang kualitasnya dinilai setingkat di atas terorisme dan narkoba. Kemudian, adanya upaya pelemahan terhadap KPK.
(Baca: Saat Anggota Pansus Angket Bercengkerama dengan Ketua KPK...)
"Sering terjadi sebuah proses pelemahan terhadap tindak pidana korupsi khususnya yang dialamatkan ke KPK," kata Agus.
Karenanya, BAMAG meminta kepada Presiden, MPR, DPR, DPRD dan masyarakat luas untuk memperkuat lembaga KPK, sebagai langkah serius melawan kejahatan korupsi.
Pihaknya berharap, pemberantasan korupsi pada beberapa sektor seperti energi, pangan, infrastruktur, transportasi, APBN atau APBD menjadi prioritas.
Selain itu, BAMAG juga berharap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK dapat membawa kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.
(Baca: Dapat Masukan soal Pansus Angket, Apa yang Akan Dilakukan KPK?)
Tindakan korupsi dengan segala bentuknya, lanjut Agus, merupakan tindakan memanipulasi kebenaran, keadilan, kesejahteraan serta kejahatan kemanusiaan. BAMAG mendukung pelakunya dihukum seberat-beratnya.
"Pemberantasan korupsi itu adalah mandat Konsititusi, hal yang paling mendasar bahwa pemberantasan korupsi itu juga mandat agama, harus ditegakan dengan kebenaran dan keadilan," ujar Agus.
Pernyataan yang merupakan seruan moral Tokoh Kristen ini kemudian diserahkan ke Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan. Hadir pula Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dan para tokoh agama Kristen lainnya.