JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, menemui Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin untuk membahas dan menyerap masukan soal kebijakan sekolah lima hari.
Dengan konsep itu, siswa akan berada di sekolah selama delapan jam sehari selama lima hari dalam sepekan. Namun, konsep itu menimbulkan polemik di masyarakat dan kalangan pendidik.
(Baca: MUI Minta Mendikbud Kaji Ulang Kebijakan Sekolah Lima Hari)
MUI, kata dia, sedang merumuskan sejumlah rekomendasi terkait kebijakan pendidikan yang menuntut sekolah agar melangsungkan jam belajar delapan jam.
Salah satu rekomendasi yang diajukan adalah sekolah lima hari itu agar sifatnya tidak wajib atau opsional bagi sekolah yang ada.
(Baca: Apa Itu Pendidikan Karakter dalam Program 8 Jam Belajar di Sekolah?)
Dengan begitu, kata dia, sekolah yang belum mampu menyelenggarakan sekolah lima hari bisa menyelenggarakan sekolah selama enam hari dengan sejumlah catatan.
Terlebih terdapat beberapa madrasah diniyah, pondok pesantren dan sekolah keagamaan lainnya terancam keberadaannya.