Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Nurpati Masuk Radar Demokrat untuk Pilkada Sulsel 2018

Kompas.com - 14/06/2017, 07:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati masuk dalam radar Partai Demokrat untuk diusung pada Pilkada Sulawesi Selatan 2018.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Menurut Hinca, selain Andi Nurpati, ada pula Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah, yang masuk dalam radar kader muda yang bisa didorong maju pada pilkada di Sulsel.

"Belum tentu dia mau, tapi kami dorong. Ketua DPD-nya Ni'matullah; ada Andi Nurpati, wakil sekjen; ada banyak nama-nama gitu lho," kata Hinca, usai survei Poltracking Indonesia, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2017).

Mendorong kader muda untuk maju di Pilkada Sulsel, lanjut Hinca, merupakan pelajaran yang diambil Demokrat dari Pilkada DKI Jakarta.

Pada Pilkada DKI, Demokrat yang masuk dalam koalisi Cikeas mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Agus yang merupakan putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dianggap sebagai calon pemimpin muda yang dilahirkan Demokrat.

Untuk Pilkada Sulsel, Hinca mengatakan Demokrat akan memilih tokoh lokal.

"Pasti dari tokoh lokal. Enggak mungkinlah AHY ditaruh di sana," ujar Hinca.

Meski membuka peluang kader muda dari internal seperti Andi Nurpati dan Ni'matullah, pihaknya juga membuka peluang untuk mengusung calon di luar kader internal pada Pilkada Sulsel.

Namun, calon tersebut mesti lewat mekanisme pendaftaran di Demokrat yang akan dibuka Juli 2017 setelah Ramadhan.

Hinca mengatakan, empat kandidat teratas yang unggul pada survei Poltracking Indonesia, yakni Nurdin Abdullah, Ichsan Yasin Limpo, Nurdin Halid, dan Agus Arifin Nu'mang, juga akan masuk dalam radar partai.

"Kalau kita lihat potensinya, menarik empat nama ini untuk menjadi perdebatan diskusi di level partai," ujar Hinca.

Seperti diketahui, dalam simulasi dengan 27 kandidat, empat nama tadi selalu unggul pada survei ini. (Baca: Survei Poltracking: Ini Empat Kandidat Kuat di Pilgub Sulsel)

Dengan simulasi empat kandidat saja, elektabilitas Nurdin Abdullah menempati urutan pertama dengan 17,40 persen. Lalu disusul Ichsan Yasin Limpo dengan 14,69 persen. Berikutnya yakni Nurdin Halid dengan 13,27 persen dan Agus Arifin Nu'mang 11,21 persen.

Demokrat yang hanya punya 11 kursi di Pilkada Sulsel mau tak mau harus berkoalisi dengan partai lain karena ambang batas untuk mengusung calon pada pilkada di sana yakni 17 kursi.

"Karena itu koalisi menjadi keniscayaan," ujar Hinca.

(Baca juga: Survei Poltracking: Peta Politik Pilkada Sulsel Masih Dinamis)

Kompas TV Gus Ipul pun unggul atas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com