JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tampil beda saat kunjungan kerja ke Tasikmalaya, Jumat (9/6/2017) pagi. Penampilan Kepala Negara terlihat kasual karena mengenakan kemeja putih lengan panjang dipadu celana jins dan sepatu sneakers Nike.
Padahal, biasanya Jokowi menggunakan celana bahan dan sepatu pantofel.
Apa yang ingin ditunjukkan Jokowi dengan penampilan barunya itu?
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, dengan penampilannya itu, Presiden Jokowi ingin menunjukkan bahwa ia bisa bekerja tanpa harus tersekat masalah formalitas dan protokoler.
"Artinya beliau tidak terikat oleh norma yang selama ini ada bahwa presiden itu harus 'angker'," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat siang.
(Baca: Tampil Beda, Jokowi Kenakan Jins dan Sneakers Saat Kunjungan Kerja)
Pramono mengatakan, bukan sekali ini saja Jokowi tampil beda dan kasual. Misalnya, pada saat melihat latihan TNI di Natuna beberapa waktu lalu, Jokowi juga mengenakan celana jins. Pakaian Jokowi disesuaikan dengan aktivitas dan pekerjaan yang akan dilakukan.
"Dan pada hari ini karena pagi dimulai dengan acara untuk pembagian makanan tambahan, pembagian sertifikasi, baru kemudian nanti sore sampai dengan buka puasa di pondok pesantren," ucap Pramono.
Kebiasaan Presiden yang tak terlalu kaku dalam berapakaian ini, menurut Pramono, juga menular kepada para menteri kabinet kerja. Beberapa kali para menteri, termasuk Pramono sendiri, mengikuti rapat di Istana dengan menggunakan sepatu Kets.
(Baca: "Bomber Jacket" yang Dikenakannya "Nge-Hits", Apa Komentar Jokowi?)
"Kalau dulu mungkin tidak bisa masuk istana, tapi sekarang saya juga pakai sepatu kets biasa saja," ucap politisi PDI-P.
Pramono menambahkan, sikap Jokowi yang tidak terlalu kaku terhadap protokoler tidak hanya bisa dilihat dari pakaiannya saja, tapi juga perilaku lainnya. Misalnya, pada Kamis kemarin, Jokowi yang baru pulang dari membagikan sembako di Bogor memutuskan untuk berbuka puasa dan shalat Maghrib di pos polisi tol Jagorawi.
"Itu menurut saya sebenarnya hal yang menunjukkan kerja yang efektif tanpa harus terbelenggu oleh protokoler dan menurut saya menterinya juga harusnya seperti itu," ucap Pramono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.