JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa mengaku agak gagap saat ditunjuk sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebab, ia tidak mengetahui bahwa namanya akan ditunjuk oleh fraksi.
"Yang jelas buat saya, saya orang yang memang kalau itu sudah penugasan partai, siap," kata Agun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Fraksi Partai Golkar sejak awal sebetulnya mendorong PDI Perjuangan untuk menjadi ketua pansus. Namun, saat proses pemilihan pimpinan, PDI-P justru menyampaikan bahwa mereka mempercayakan posisi ketua kepada Golkar.
"Untuk penanganan angket ini, mungkin untuk kesibukan dan sebagainya beliau lebih mempercayakan kepada Golkar untuk memimpin," kata Agun.
"Tapi beliau mengusulkan PDI-P tetap jadi wakil ketua," kata anggota Komisi III DPR itu.
Bambang Soesatyo yang saat itu mewakili Golkar menyampaikan pendapat, menuturkan bahwa Golkar menghormati keputusan PDI-P tersebut.
Fraksi Partai Golkar siap selama seluruh fraksi menyepakatinya secara bulat. Di samping itu, Golkar juga mengusulkan agar Nasdem dan Hanura juga mendapat posisi wakil ketua.
"Tanpa mengurangi hak-hak partai lain, kami mengusulkan agar wakil ketuanya dari Nasdem sama dari Hanura," kata Agun.
(Baca juga: Agun Gunanjar Jadi Ketua Pansus Hak Angket, Ini Kata KPK)