Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Lelang Harus Dilakukan Sebelum Izin Pertambangan Diterbitkan

Kompas.com - 07/06/2017, 15:57 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Proses lelang sebelum terbitnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) selama ini belum pernah dilaksanakan.

Hal ini menjadi sorotan penelitian yang dilakukan oleh Peneliti Independen Transparency International Indonesia (TII) Karunia Fajarrini.

Karunia mengatakan, setelah adanya UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, ketentuan terkait lelang itu seharusnya dilaksanakan.

"Entah kenapa pelelangan itu tidak pernah terjadi. Padahal sudah Delapan tahun UU pertambangan diundangkan, tapi sampai sekarang proses pelelangan itu tidak terjadi," kata Karunia, dalam seminar "Strategi Mengelola Risiko Korupsi Pada Pemberian Izin Pertambangan" di Morrissey Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2017).

Dengan tidak adanya proses lelang, maka seharusnya tidak ada IUP yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

Akan tetapi, faktanya, hingga saat ini masih banyak IUP yang diterbitkan.

Alasannya, mengonversi izin yang lama dengan izin yang baru tapi tidak melewati proses lelang.

"Mengonversi tidak menyalahi aturan, tapi setahu saya ada batasnya sejak diterbitkan UU sampai bulan tertentu boleh dikerjakan (IUP diterbitkan) tapi sampai sekarang, pada 2014, masih ada yang dikonversi," kata dia.

Menurut Karunia, pemerintah melalui Kementerian ESDM harus mulai menetapkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) setelah ditentukan oleh gubernur dan bupati/walikota berdasarkan kriteria sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sebagaimana diatur dalam undang-undang.

"Tunjukkan bahwa pemerintah serius menjalankan undang-undang yang dikeluarkannya sendiri pada 2009, karena akan disambut baik oleh industri dan pemerintah Daerah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com