Dengan memakai media sosial, siswa SMA Islam Al-Izhar Pondok Labu dan SMA Katolik Kolese Kanisius justru sama-sama mengkampanyekan ke-Bhinekaan.
Kampanye ke-Bhinekaan oleh anak-anak muda tersebut dituangkan dengan membentuk organisasi Ragamuda.
Organisasi ini kemudian memanfaatkan media sosial untuk menyebar nilai-nilai persatuan, khususnya menyasar kalangan generasi muda.
Seperti dipantau Kompas.com pada akun Instagram @ragamuda, Selasa (6/6//2017), gerakan kampanye yang dilakukan para pelajar ini cukup unik, yakni membuat template bingkai foto yang bisa diedit dan dimasukan wajah yang mengedit.
Mereka yang mendukung gerakan tersebut diajak memasang foto mereka dengan bingkai itu sembari mencantumkan nama, atau dari sekolah mana, lalu menambahkan caption, “Saya mendukung gerakan #PLURALisME."
"#PLURALisME adalah gerakan generasi muda yang ingin menjunjung tinggi nilai persatuan tanpa dipengaruhi isu-isi pemecah belah kebhinekaan Indonesia. Saya bergerak karena sadar bahwa kita itu beragam, beragam itu Indonesia, dan kita adalah Indonesia. Kamu?”.
Bagi yang mendukung juga dipersilahkan menambahkan pendapatnya sendiri dan memakai tagar #BersamaMerawatPerbedaan dan #PLURALisME.
Alhasil, gerakan tersebut mendapat respons positif dari netizen, khususnya sesama kalangan pelajar.
Jika mengetik tagar tadi pada kolom cari di Instagram, akan muncul banyak netizen yang sudah memakai template bingkai foto sesuai ajakan gerakan ini.
Komentar-komentar positif pun berdatangan atas gerakan dari pelajar muda ini.
Pemilik akun @komarsmaliz menulis “Kiprah anak muda seperti ini yang membuat saya optimis bahwa bangsa ini akan bertahan 1000 tahun ke depan. Ayo hadapi kaum intoleran, radikal, dan dogmatis dengan gerakan kebibekaan dan kebangsaan kalian. Tularkan ide dan gerakan ini ke kaulamuda lainnya di seantero nusantara. Bravo RAGAMUDA."
Sementara akun @benyudho menulis “Saya bangga dng kalian, sayang tempat saya jauh di kota kecil Krian , kab. Sidiarjo, Jatim, tp sungguh dari lubuk hati yg paling dalam, saya salut dng tekad kawula muda spt kalian, tetap semangat."
Akun @williamkartika mengatakan “#saya bangga terhadap para raga muda #tangis haru saya untukmu anak muda #jadilah masa depan dalam tradisi tertinggi kemanusiaan, yaitu penghormatan terhadap perbedaan ????????????????."
Siswa SMA Kolese Kanisius Reza Imansyah mengatakan, pemicu mereka membentuk gerakan ini karena melihat munculnya kasus intoleransi yang terjadi belakangan ini.
“Jadi sebenarnya kalau kita lihat sekarang nih banyak banget kasus intoleransi, banyak hal-hal yang membuat adanya sekat-sekat di antara suku ras agama, dan sebagainya,” ujar Reza dalam wawancara di Kompas TV, Senin (5/6/2017).