Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 90 persen Responden Setuju Penuntasan Revisi UU Antiterorisme

Kompas.com - 06/06/2017, 05:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Mayoritas responden setuju dengan penuntasan revisi Undang-Undang Antiterorisme untuk memberi landasan politik lebih kuat bagi tindakan oleh negara dalam menumpas terorisme.

Hal tersebut mengemuka dalam jajak pendapat Litbang Kompas, yang dipublikasikan pada Senin (5/6/2017).

Sebanyak 88,7 persen responden menjawab setuju terhadap penuntasan revisi Undang-Undang Antiterorisme. Hanya 8,4 persen responden yang tidak setuju, dan 2,9 persen responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

"Hampir 90 persen responden setuju penuntasan revisi UU Antiterorisme untuk memberi landasan politik lebih kuat bagi tindakan oleh negara menumpas terorisme," kata peneliti Litbang Kompas Andreas Yoga Prasetyo, seperti dikutip dari Harian Kompas, Senin (5/6/2017).

Dari sisi politis, publik menilai penguatan perlu dilakukan negara dengan memberikan pondasi perundang-undangan yang lebih kuat. Komitmen politisi di parlemen dan pemerintah dinanti untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Antiterorisme.

Seperti diketahui, salah satu materi yang masuk dalam revisi UU Antiterorisme yakni penambahan masa penahanan dan penangkapan teroris.

Dalam jajak pendapat Kompas ini, ternyata mayoritas responden setuju dengan penambahan masa penahanan terhadap teroris yakni sebanyak 69,5 persen. Hanya 30,2 persen tidak setuju dan 0,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Adapun metode penelitian dalam jajak pendapat ini dilakukan melalui telpon yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 31 Mei sampai 2 Juni 2017. Respondennya sebanyak 514 yang dipilih secara acak di 14 kota di Indonesia.

Jajak pendapat ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan nirpencuplikan (margin of error) lebih kurang 4,3 persen. Meski demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi.

(Baca juga: Akademisi Kritisi Rencana Pemerintah Libatkan TNI dalam RUU Terorisme)

Kompas TV Lawan Teror! - Berkas Kompas (Bag 3) 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com