JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah berbuka puasa bersama jajaran Kabinet Kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/5/2017) kemarin, Presiden Joko Widodo mengundang para pimpinan lembaga negara untuk berbuka puasa bersama pada Selasa (30/5/2017).
Hadir antara lain, Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Agus Hermanto.
Begitu pula Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid dan Mahyudin ikut hadir dalam rangkaian acara buka puasa bersama tersebut.
Dalam awal sambutan, Presiden Jokowi mengatakan, ibadah puasa bulan Ramadhan ini diawali dengan berita duka, yakni aksi teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu.
"Kita mulai menjalankan ibadah puasa disertai dengan duka yang mendalam atas jatuhnya korban aksi teror di Kampung Melayu hari Rabu lalu," ujar Jokowi di Istana Negara.
(Baca: Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)
Oleh sebab itu, dalam pertemuan kali ini, Jokowi mengajak para pimpinan lembaga negara untuk bersama-sama menyatukan visi dan misi untuk memperkuat kekompakkan demi melawan terorisme.
"Marilah di bulan suci Ramadhan, kita memperkuat kekompakkan kita, memperkuat kerja sama kita, menyatukan gotong royong di antara lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif dan ini menjadi sangat penting," ujar Jokowi.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan ceramah oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta K.H Nasaruddin Umar, kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Kolak pisang ubi hingga grilled salmon
Sejumlah menu menggugah selera disajikan pihak Istana bagi para tamu. Untuk takjil, Istana menyajikan mulai dari kurma medjol, es blewah, kolak pisang ubi, springrol udang dan talam ubi.
Sementara untuk hidangan utama, Istana menyajikan beef bulkabi yang disajikan dengan sauteed potato dan bawang bombay, grilled salmon yang disajikan bersama brokoli, jagung manis, bawang bombay dan saus black pepper hingga cream soup asparagus jagung dan ayam kampung.
Disajikan juga mie jawa yang diolah dengan dua cara, yakni mie goreng dan mie godog. Acara pun ditutup dengan salat maghrib yang diimami oleh K. H Tajudin Hasan dan bincang-bincang santai di meja panjang Istana Negara.