JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, Polri saat ini tengah mengawasi penyebaran informasi cara pembuatan bom panci di internet.
"Antara lain kami mengantisipasi penjualannya, kemudian penyebaran daripada rakitannya itu kan bisa dipelajari di internet dan macam-macam," kata Syafruddin, saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2017).
Syafruddin mengatakan, bahan pembuat bom ini mudah didapatkan.
Oleh karena itu, Polri melakukan langkah preventif dengan mengantisipasi penjualan materinya dan penyebaran cara merakit bahan pembuat bomnya.
"Ya, (langkah) preventif sudah dilaksanakan," ujar Syafruddin.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sebelumnya menganggap ada kemiripan bom yang diledakkan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dengan bom panci di Cicendo, Kota Bandung, akhir Februari 2017.
Baca: Polisi Sebut Bom Kampung Melayu Merupakan Bom Panci
Pada kedua peristiwa itu, pelaku sama-sama menggunakan panci sebagai wadah bom dan gotri sebagai penambah daya ledak.
"Barang bukti yang ditemukan ada beberapa kesamaan dengan kejadian di Bandung beberapa waktu lalu," ujar Setyo, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Di lokasi kejadian ditemukan serpihan kain, lempengan alumunium, serpihan ransel, gotri, dan material yang diduga bahan rakitan bom.
Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, jenis bom yang digunakan pelaku sama dengan bom di Bandung.
Baca: Wiranto: Pelaku Bom Kampung Melayu Jaringan Terorganisasi
Hanya saja, material bom di Kampung Melayu lebih lengkap.
"Ini termasuk mungkin lebih sempurna dari yang kemarin," kata Awi.