Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto: Saya Enggak Ada Niat Sama Sekali Mencalonkan Cawapres

Kompas.com - 26/05/2017, 17:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar menegaskan dirinya tak berkeinginan untuk mencalonkan diri sebagai cawapres mendampingi Presiden Jokowi di Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Novanto menanggapi pemberitaan saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang menyatakan Golkar membuka peluang untuk menjadi cawapres Jokowi.

"Dari saya, saya enggak ada niat sama sekali untuk mencalonkan jadi cawapres. Saya serahkan kepada Presiden," ujar Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Ia kembali menegaskan tak ada pernyataan resmi dari Golkar yang menyatakan dirinya hendak mencalonkam diri sebagai cawapres Jokowi.

(Baca: Golkar Buka Peluang Setya Novanto Jadi Cawapres Dampingi Jokowi)

"Dari Golkar enggak ada ngomong kaya gitu," lanjut Novanto.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menuturkan, penentua cawapres Jokowi akan dilakukan bersama dengan partai-partai pengusung Jokowi pada Pemilu 2019 nanti, termasuk Golkar. Tak menutup kemungkinan nantinya cawapres pendamping Jokowi datang dari internal Golkar.

"Di dunia politik peluang itu pasti ada tapi kita tidak bisa mendahului dari proses-proses komunikasi politik yang kita lakukan," ujar Idrus saat ditemui di sela Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (23/5/2017).

(Baca: Disebut Akbar Tandjung Cocok Jadi Cawapres, Ini Kata Panglima TNI)

Saat disinggung soal peluang Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai pendamping Jokowi pada Pemilu 2019, Idrus menuturkan peluang terbuka bagi siapa saja.

Namun, perlu ada komunikasi intensif yang lebih produktif dengan calon Presiden untuk menjamin kemenangan Pemilu 2019 lebih spektakuler dan menjamin bahwa Jokowi dan pasangannya tersebut dapat mewujudkan target-target programnya.

"Saya kira semua ini bisa," kata mantan Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur itu.

Kompas TV Amien Rais meminta Anies Baswedan tidak maju dalam kontentasi pilpres tahun 2019 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com