Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Jadi Target Teroris, Polisi Perlu Regulasi Jaminan Keselamatan

Kompas.com - 26/05/2017, 09:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menganggap teror bom Kampung Melayu kemarin bisa jadi momentum untuk merevisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.

Neta mengusulkan ada pasal yang mengatur soal perlindungan keselamatan anggota Polri dalam UU itu. Salah satunya dengan memberikan jaminan kesehatan selama bertugas di lapangan.

"IPW menilai keberadaan polisi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat harus disikapi dengan adil agar keselamatan anggota Polri saat bertugas di lapangan tetap terjaga," ujar Neta melalui keterangan tertulis, Jumat (26/5/2017).

(Baca: Penghargaan bagi yang Gugur Dalam Ledakan Bom Kampung Melayu)

Setidaknya ada empat poin yang diusulkan untuk perlindungan keamanan anggota Polri, pertama, perlu adanya asuransi kesehatan polisi.

Selama ini, dengan risiko yang tinggi, belum ada jaminan untuk keselamatan mereka. Neta menegaskan bahwa tugas polisi sangat berbeda dengan tugas aparatur lainnya.

"Polisi yang bertugas di lapangan selalu berhadapan dengan ancaman keamanan dirinya sendiri, sehingga keselamatannya sangat rentan," kata Neta.

Kemudian, ia mengusulkan agar anggota Polri yang bertugas di lapangan dan di daerah konflik diberikan uang lembur.

Sebab, mereka bisa bekerja 24 jam tak kenal waktu. Lalu anggota Polri juga perlu dilatih secara intensif dan dilengkapi peralatan yang memadai.

Dengan demikian, ia bisa bisa melindungi dirinya sendiri maupun orang lain saat bertugas di lapangan.

Terakhir, Neta menganggap sudah saatnya dibuat aturan tentang sanksi yang berat bagi para kriminal yang membunuh polisi.

"Misalnya, mengacu ke konsep Police Protection Act milik AS yang menetapkan 30 tahun penjara hingga hukuman mati bagi pembunuh seorang anggota polisi," kata Neta.

"Sanksi ini sangat diperlukan mengingat polisi adalah pelindung, pengayom dan pengayom masyarakat," lanjut dia.

(Baca: Gugur akibat Bom Kampung Melayu, Bripda Ridho Dinaikkan Pangkatnya)

Neta berharap ke depan ada jaminan tersebut untuk anggota Polri, khususnya yang ditempatkan di wilayah konflik.

Perlindungan tersebut diyakini akan membuat polisi nyaman dalam bertugas meski para teroris menjadikan mereka sebagai target serangan teror bom, seperti di Kampung Melayu.

Dalam peristiwa itu, tiga polisi tewas dan lima polisi luka-luka. Neta mengatakan, setidaknya dalam lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2016, sebanyak 146 polisi tewas.

Sementara itu, sebanyak 203 polisi luka-luka saat bertugas dan berhadapan dengan pelaku kriminal.

Kompas TV Teror bom kembali terjadi. Tiga orang polisi tewas saat dua bom meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com