Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung Anggap Terlalu Dini Golkar Bahas Cawapres Jokowi

Kompas.com - 24/05/2017, 07:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung merasa masih terlalu dini bagi Golkar untuk membicarakan soal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.

Adapun Golkar sejak Juli 2016 lalu telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Jokowi sebagai calon Presiden.

"Pada waktunya lah kita bicarakan. Terlalu dini karena nanti kami enggak bisa fokus," kata Akbar seusai menghadiri penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (23/5/2017).

Menurut Akbar, Golkar perlu fokus untuk menaikkan perolehan suara sehingga partai memiliki kepercayaan diri lebih tinggi untuk membahas soal cawapres pendamping Jokowi. Termasuk untuk menawarkan kader internal Golkar.

Cara menaikkan perolehan suara partai, kata dia, di antaranya adalah dengan secara penuh mendukung pemerintahan Jokowi saat ini agar lebih berhasil dan bisa mewujudkan Nawacita.

(Baca: Golkar Buka Peluang Setya Novanto Jadi Cawapres Dampingi Jokowi)

Dengan begitu, publik akan melihat Jokowi sebagai Presiden yang berhasil. Dan itu akan berdampak pada citra Jokowi di depan publik dan elektabilitasnya otomatis akan naik.

"Kalau sampai elektabilitasnya kami anggap memungkinkan dia akan meraih kemenangan, akan sukses sebagai Presiden sesuai opini publik, sehingga peluangnya memenangkan kembali mungkin pada waktu itu bisa dibicarakan," ucap mantan Ketua DPR RI itu.

Selain itu, Golkar juga dinilai perlu dengan sungguh-sungguh melakukan konsolidasi, kaderisasi, pendayaguaan kelembagaan yang berafiliasi dengan partai secara optimal, serta menjalankan berbagai rekomendasi yang telah ditetapkan organisasi.

Hal itu dilakukan guna mendongkrak suara partai yang belakangan dianggap menurun.

(Baca: Kata Novanto soal Usulan Cawapres Jokowi dari Golkar)

"Memang saya menyampaikan ada kecenderungan trennya turun, tapi kami tak mau itu berkesinambungan. Kami stop supaya bisa rebound kembali," ucap mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Salah satu usulan untuk membahas calon wakil Presiden penamping Jokowi dilontarkan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Pria yang akrab disapa Ical itu menilai, hal strategis seperti soal cawapres Jokowi bisa dibahas lebih lanjut pada Rapimnas kali ini.

(Baca: Aburizal Nilai Golkar Perlu Mulai Bahas Cawapres Jokowi)

Menurut Ical, Golkar juga masih memiliki peluang untuk mengusulkan nama kadernya sebagai cawapres Jokowi.

"Posisi capres sudah jelas yaitu Pak Presiden Jokowi. Namun posisi cawapres masih kosong. Sebagai partai apa yang harus kita lakukan dalam soal ini? Apakah kita akan mengusulkan satu atau dua nama dari Partai Golkar untuk mendampingi beliau?" tanya Ical kepada peserta Rapimnas saat memberikan pengarahan.

Pertanyaan Ical pun mendapatkan jawaban positif dari hadirin yang juga menilai bahwa Golkar perlu mengusulkan nama kadernya untuk dijadikan calon pendamping Jokowi pada Pemilu Presiden 2019.

Kompas TV Panglima TNI Baca Puisi tentang Kritik Sosial

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com