Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Yakinkan Publik Hubungannya dengan Jokowi Baik-baik Saja

Kompas.com - 23/05/2017, 20:57 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meyakinkan publik bahwa hubungannya dengan Presiden Joko Widodo dalam kondisi yang baik.

Ia membantah semua rumor mengenai buruknya hubungan dengan Jokowi, seperti yang ramai diperbincangkan orang, terutama di media sosial.

"Hubungan saya dengan Presiden seperti yang sudah disampaikan oleh menteri-menteri itu, baik-baik saja," ujar Kalla di rumah dinasnya, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Kalla pun menceritakan bagaimana kegiatannya dengan Jokowi seperti hari ini.

"Hari ini saja saya makan sama-sama, dua kali. Rapat hanya ngomong berdua saja, 3-4 jam. Menghadiri acara dua kali di Istana Bogor lagi," ucap Kalla.

Kalla pun meminta publik agar tidak terus-menerus memperbesar masalah, terkait perbedaan sikapnya dengan Jokowi lantaran Pilkada DKI Jakarta lalu.

"Semuanya jangan mempertentangkan, bahwa sebenarnya itu ada perbedaan-perbedaan. Khususnya karena Pilkada kan," ujar dia.

Pihak Istana Kepresidenan sebelumnya menepis rumor soal renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan hubungan keduanya baik-baik saja.

"Pada dasarnya hubungan Presiden dan Wakil Presiden sangat baik sekali. Tidak ada apa-apa. Kalau kemudian ada yang mempersepsikan (konflik), menurut saya salah sekali," ujar Pramono, di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (22/5/2017).

"Presiden dan Wapres itu dwitunggal yang bersama-sama dan mereka dalam menjalankan kepemimpinan selalu bersama-sama," kata dia.

(Baca: Istana Tepis Anggapan Hubungan Jokowi dan Jusuf Kalla Renggang)

Pramono pun enggan menanggapi lebih jauh soal rumor tersebut. Sebab, ia tidak ingin memberikan ruang bagi siapapun untuk memecah belah kekompakan Presiden dan Wakil Presiden.

Kompas TV Nama Wakil Presiden Jusuf Kalla mendadak jadi perbincangan setelah Pilkada DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com