Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2017, 15:40 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, kemenangan KPK dalam menghadapi gugatan praperadilan yang diajukan mantan anggota Komisi II DPR, Miryam S Haryani, sudah diprediksi sebelumnya.

Pada persidangan hari ini, Selasa (23/5/2017), Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan praperadilan Miryam.

Hakim menganggap surat perintah penyidikan yang dikeluarkan KPK dengan nomor Sprin.Dik-28/01/04/2017 sah dan berdasarkan hukum. 

"KPK (menang)? Tepuk tangan dulu. Tapi itu sudah diperkirakan. Membangun hukum di negeri ini tidak boleh ngotot-ngototan," kata Saut, di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Saut mengaku, KPK melakukan evaluasi pasca Miryam mengajukan praperadilan.

Evaluasi itu untuk melihat apakah ada salah prosedur dalam penanganan kasus korupsi yang dilakukan.

"Ketika kami dipraperadilankan, kami evaluasi diri apa betul ada yang periksa sambil makan durian. Kan begitu katanya," ujar Saut.

Baca: Pengacara Miryam Hargai Putusan Hakim yang Tolak Praperadilan

Berkaca pada kasus tersebut, ke depannya, KPK akan melakukan pemeriksaan kesehatan saksi terlebih dahulu sebelum meminta keterangan.

"Kami akan detil sekarang. Bila perlu sebelum diperiksa, dia (saksi) harus periksa dulu denyut darahnya," ujar Saut.

"Pertama ditanya kamu sehat enggak? Sehat. Kalau dia (saksi) tiba-tiba mati, KPK kan disalahin juga. Makanya depan kita akan detil kalau periksa orang," lanjut dia.

Hasil dari praperadilan ini, kata Saut, merupakan pencapaian positif.

"Jadi ini langkah positif bagi kami. Ke depan akan ada kemajuan-kemajuan. Saya enggak usah sebut," kata dia.

Soal langkah KPK selanjutny, Saut mengatakan, ada sejumlah strategi yang dipersiapkan.

"Kami ada strategi-strategi selanjutnya. Enggak usah disebut. Soal ada tersangka baru sabar saja," ujar Saut.

Kompas TV Permohonan Praperadilan Miryam S Haryani Ditolak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Spanduk Ibu-Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Spanduk Ibu-Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Nasional
Jokowi dan Gibran Diisukan Masuk Golkar, Hasto Singgung Ada Jurang dengan PDI-P

Jokowi dan Gibran Diisukan Masuk Golkar, Hasto Singgung Ada Jurang dengan PDI-P

Nasional
Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Nasional
Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Nasional
Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Nasional
Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Nasional
Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Nasional
Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari 'Dapil Neraka' Jakarta II

Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari "Dapil Neraka" Jakarta II

Nasional
Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Nasional
Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Nasional
Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Nasional
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Nasional
Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus 'Clean and Clear'

AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus "Clean and Clear"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com