Jokowi Tak Ingin Kunjungannya ke Beijing dan Arab Saudi Jadi Isu Politik

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tidak ingin kehadirannya di sejumlah konferensi tingkat tinggi dunia dipolitisasi oleh pihak tertentu di dalam negeri. 

Hal itu diungkapkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat ditanya hasil rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5/2017).

"Ratas hari ini, kami menindaklanjuti dua agenda yang sebelumnya diikuti Presiden Jokowi. Di Beijing dan di Arab Saudi," ujar Pramono.

"Pemerintah memberi arahan yang rinci, detil kepada seluruhnya, jangan sampai isu-isu (kehadiran Jokowi di sejumlah KTT) itu menjadi isu politik (di dalam negeri)," lanjut dia.

Presiden Jokowi berkunjung ke Beijing, China pada 14 Maret 2017.

Sehari berada di sana, ia menghadiri 'One Belt One Road Forum', sebuah jalur sutera modern yang digagas Pemerintah China.

Baca: Di KTT Arab Islam Amerika, Jokowi Sampaikan 4 Pemikiran Berantas Terorisme

Sementara, kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi berlangsung pada Minggu (21/5/2017) kemarin. Ia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Arab Islamic Amerika di Riyadh.

Pramono menegaskan, kehadiran Presiden di Beijing dan Arab Saudi tersebut murni demi mengupayakan ekonomi nasional tumbuh lebih baik lagi.

"Memang, Presiden semata-mata ingin ekonomi tumbuh menjadi baik dan apa yang sudah dilakukan oleh Bu Sri Mulyani ini momentumnya akan bisa terjadi," ujar Pramono.