Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kembali Didesak Bentuk Tim Independen untuk Kasus Novel

Kompas.com - 22/05/2017, 14:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali didesak untuk membentik tim independen terkait pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Lebih dari 40 hari peristiwa penyerangan terjadi, hingga kini kepolisian belum mendapatkan titik terang mengenai pelaku penyerangan.

Kinerja kepolisian dinilai lambat dalam mengungkap kasus Novel.

"Kami mendesak kepada pemerintah untuk terlibat. Terlibat melalui apa? Pemerintah bisa buat Keppres atau tim independen," kata aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun, dalam diskusi di Kantor KontraS, Jakarta, Senin (22/5/2017).

Tama mengatakan, jika hanya kepolisian dan KPK yang bekerja mengungkap kasus ini, akan ada potensi perbedaan data atau informasi.

Baca: Titik Terang Kasus Novel Meredup untuk Ketiga Kalinya...

"Dengan adanya Keppres, maka kalau Kepolisian dan KPK punya versi masing-masing itu bisa diuji di sana," kata Tama.

Menurut Tama, tim independen yang akan diisi oleh berbagai kalangan dengan beragam latar belakang, akan membantu menjamin akuntabilitas penangangan perkara.

Pada kesempatan yang sama, pengacara publik dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengatakan, tim investigasi independen akan membantu kepolisian dan KPK untuk mengimbangi berita, data, atau informasi yang dikumpulkan.

"Di kasus Munir misalnya, kenapa ada Tim Pencari Fakta, itu untuk mengimbangi dan berhasil kemudian data-data lain ketemu," kata Isnur.

Baca: Polisi Pastikan AL Bukan Pelaku Penyerang Novel Baswedan

Keberadaan tim independen juga dinilai akan membuat kasus ini tetap berada pada jalur penanganannya.

 "Tim independen ini juga ada efek lain. Apa itu? Menjaga kepercayaan publik. Sebab kalau harapan publik makin tipis, maka partisipasi publik dalam menjaga KPK ke depan akan makin hilang," kata Isnur.

Kompas TV Kondisi Membaik, Namun Mata Kiri Novel Masih Parah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com