Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Napi Lapas Tanjung Gusta Kendalikan Sindikat Narkotika Internasional

Kompas.com - 22/05/2017, 13:11 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap jaringan sindikat narkotika internasional Malaysia, Aceh, dan Medan pada 14 Mei 2017 lalu di Medan, Sumatera Utara dan menyita barang bukti sabu seberat 25 kilogram.

Kepala BNN Budi Waseso menuturkan, pada awalnya petugas berhasil menangkap tiga orang kurir berinisial SU, WA, dan AM. Dari keterangan ketiganya, petugas mendapat informasi bahwa mereka dikendalikan oleh Togiman alias Toge dan Thomson Hutabarat. Keduanya merupakan narapidana penghuni lapas Tanjung Gusta Medan.

"Petugas BNN selanjutnya menjemput Togiman dan Thomson Hutabarat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Budi saat memberikan keterangan pers di kantor pusat BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (22/5/2017).

Budi menjelaskan, Toge merupakan narapidana yang mendapat vonis hukuman mati untuk kasus narkotika.

 

(Baca: Duterte Ancam Penggal Para Penentang Perang Melawan Narkoba)

Sebelumnya beberapa kali Toge ditangkap atas kasus kepemilikan narkotika. Pada tahun 2005, Toge pernah ditangkap atas kepemilikan 6 gram sabu. Tahun 2007, dia ditangkap karena memiliki tujuh butir pil ekstasi.

Kemudian tahun 2010 Toge kembali ditangkap atas kasus ekstasi sebanyak dua ribu butir. Pada 1 April 2016, Toge berurusan dengan BNN karena terlibat dalam kasus 21 kilogram sabu, 44 ribu pil ekstasi dan 53 ribu butir pil Erimin.

Atas perbuatannya itu, dia mendapat vonis hukuman mati dan mendekam di lapas Tanjung Gusta, Medan.

"Tahun 2005 tertangkap, kemudian 2007 tertangkap lagi. Tahun 2010 ditangkap karena 2000 butir ekstasi dan dipenjara 10 tahun. Pada 1 april 2016, kami tangkap terkait kepemilikan sabu 21 kg dan 53 ribu pil ekstasi. Putusannya hukuman mati," tutur Budi.

(Baca: Ada Temuan Narkoba, Diskotek Illigals dan Diamond Dapat Peringatan Keras)

 

Selama berada di dalam lapas, kata Budi, Toge masih melakukan transaksi narkotika dan mengendalikan peredarannya dari dalam lapas.

Berdasarkan keterangan Budi, Toge beberapa kali berurusan dengan BNN terkait sindikat peredaran narkotika, yakni pada Maret, April dan Mei 2017.

Terakhir, pada 14 Mei 2017 lalu, Toge diamankan karena terlibat peredaran 25 Kg sabu yang dikirim dari Malaysia kemudian akan didistribusikan ke aceh dan Medan.

"Ternyata dia tidak jera. Selama di dalam lapas, dia leluasa mengendalikan jaringan narkoba," kata Budi.

Kompas TV BNN Musnahkan Puluhan Kilogram Narkoba Beragam Jenis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com