Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tanjung Sebut Elektabilitas Golkar Turun Sejak Setya Novanto Jadi Ketum

Kompas.com - 22/05/2017, 06:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung menyebutkan bahwa selama setahun kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu mengalami penurunan.

"Catatan yang saya sempat baca, elektabilitas (Golkar) turun, tren turun. Yang saya takutkan dari posisi Golkar partai atas kalau nanti penurunan ini akan berbahaya. Bisa enggak kita ke nomor dua lagi," ungkap Akbar dalam diskusi bertajuk refleksi kepemimpinan Setya Novanto di bilangan Kuningan, Jakarta, Minggu (21/5/2017).

Bertepatan dengan pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II di Bali yang digelar Minggu (21/5/2017) hingga Selasa (23/5/2017), mantan Ketua DPR RI tersebut berharap topik konsolidasi menjadi perhatian lebih pengurus Golkar.

"Beri kurun waktu tertentu, harus diselesaikan dalam waktu singkat," ujar dia.

Apalagi, lanjut Akbar, pada 2018 mendatang, Golkar harus menghadapi Pilkada serentak dan pada tahun 2019, ada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Menurut Akbar, Golkar harus terus menggenjot elektabilitas lagi.

Selain itu, lanjut Akbar, masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang belum dilaksanakan, yaitu rekomendasi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar 2016 lalu.

"Misalnya konsolidasi organisasi dan berbagai produk putusan Munaslub lainnya yang berkaitan institusi di internal partai," ujar Akbar.

(Baca juga: Doli Paparkan Sejumlah Masalah Novanto Selama Jabat Ketum Golkar)

Novanto, lanjut Akbar, memang sudah bersilaturahim dengan pengurus Golkar di penjuru Indonesia. Namun konsolidasi itu dinilai belum maksimal. Buktinya, banyak jabatan DPD tingkat I yang dipimpin oleh Pelaksana tugas (Plt).

"Ini memperlihatkan belum terkonsolidasi dengan baik dan mekanisme organisasi belum berjalan baik," ujar Akbar.

 

Kompas TV Keutuhan Golkar Terancam? (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com