JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mengajak semua anak bangsa memaknai momentum hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 20 Mei Ini sebagai demokrasi yang menggembirakan.
Hal itu diutarakan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam acara "Refleksi 19 Tahun Reformasi," di Jakarta, Sabtu (20/5/2017).
"Demokrasi di mana kesejahteraan ekonomi, dan kebebasan berekspresi dan bersyarikat harus terus dirawat. Tidak dirusak oleh praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)," kata dia.
Baca: Praktik Korupsi Kian Kreatif
Untuk itu, kata dia, ketika korupsi di Indonesia dilakukan secara massif dan terstruktur. Maka wajib hukumnya, semua anak bangsa pun harus melawan dengan massif dan terstruktur juga.
"Korupsi sudah dilakukan secara berjamaah saat ini. Maka kita pun harus melawannya dengan berjamaah pula," tegas dia.
Menurut Dahnil, membiarkan KKN terus ramai, membiarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilemahkan.
Baca: PP Muhammadiyah Waspadai Pelemahan KPK Lewat Revisi Undang-Undang
Maka sama halnya dengan membiarkan cita-cita kemerdekaan pupus dan hutang reformasi tak terlunasi.
"Reformasi adalah momentum untuk kembali meneguhkan komitmen kebangsaan seluruh anak bangsa untuk melawan KKN. Mari Menggembirakan demokrasi," kata dia.