JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berharap TNI mampu beradaptasi dengan perubahan dunia sekaligus perkembangan zaman.
"Di lingkup TNI, juga harus melihat, memahami, mempelajari (perubahan) itu setiap saat. Baik detik, menit, hari atau minggu," ujar Jokowi di depan 1.500 prajurit TNI di Natuna, Kepulauan Riau, melalui keterangan tertulis Biro Pers Istana, Jumat (19/5/2017).
Jokowi mengingatkan bahwa dunia berubah semakin cepat. Zaman pun berkembang pesat. Teknologi contohnya.
(Baca: Jokowi Tinjau Latihan Perang TNI di Natuna)
Saat kebanyakan orang Indonesia baru mulai mempelajari internet, negara-negara lainnya sudah beralih ke 'mobile internet'.
Belum selesai pula orang Indonesia mempelajari 'mobile internet', negara-negara lainnya sudah beralih lagi mengembangkan 'artificial intelligence'.
"Seperti inilah juga harus kita ikuti," lanjut Jokowi.
Jokowi pun tidak ingin TNI tertinggal, khususnya dalam hal penguasaan teknologi dengan negara lain.
(Baca: Jokowi: Ormas Anti-Pancasila dan Komunis, Kita Gebuk, Kita Tendang)
"Jangan sampai kita ditinggal oleh negara yang lainnya karena penguasaan teknologi kita terlambat," ujar Jokowi.
Jokowi mengingatkan, hukum global yang kini berlaku sekarang bukan lagi negara kuat mengalahkan negara lemah. Bukan pula negara besar mengalahkan negara yang kecil.
"Ke depan, kita lihat, yang cepat akan mengalahkan (negara) yang lambat. Siapa yang cepat dalam hal apa akan mengalahkan yang lambat. Negara cepat mengalahkan negara lambat," ujar Jokowi.