Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Jimly, Ada Calon Komisioner Komnas HAM "Titipan" Pemerintah

Kompas.com - 17/05/2017, 22:12 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Seleksi Calon Komisioner Komnas HAM 2017-2022, Jimly Asshiddiqie, mengakui, ada calon komisioner "titipan" dari pemerintah.

Pemerintah menginginkan calon tersebut lolos hingga tahap akhir untuk memimpin Komnas HAM lima tahun ke depan.

"Ada. Tapi kan kami iya-iyain aja. Saya tinggal bilang, saya kan ketua, tapi yang lain kan berhak untuk menentukan," kata Jimly, di Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Jalan HR. Rasuna Said Kav. 6-7 Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2017).

Pada hari ini dan Kamis (18/5/2017) besok, 60 calon anggota Komnas HAM mengikuti seleksi terbuka uji publik.

Jimly enggan menyebutkan nama-nama calon komisioner titipan tersebut.

Ia hanya menegaskan bahwa Pansel sangat objektif dalam menilai dan menentukan calon-calon komisioner yang akan lolos ke tahap berikutnya.

"Kita musti objektif. Nanti keputusannya harus kolektif. Ada saja namanya titipan orang yang kenal sama kita. Ya kita iya-iyakan saja," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Selain itu, lanjut Jimly, ada masukan yang menginginkan agar lima komisioner Komnas HAM yang maju kembali atau incumbent tidak diloloskan.

Masukan itu tak akan digubris oleh Pansel.

"Harus adil, tidak boleh kita perlakukan diskriminatif," kata dia.

Adapun, 60 orang calon Komisioner Komnas HAM yang menjalani seleksi adalah Achmad Romsan, Ahmad Taufan Damanik, Aida Milasari, Amiruddin, Andi William, Anggara, Antonio Pradjastro, Antun Joko Susmana, Arimbi Haroepoetri, Bantul Fuad, Beka Ulung Hapsara, Binsar Antoni Hutabarat, Bunyan Saptomo. Chrismanto Purba, Dedi Ali Ahmad, Dedi Askary, Erpan Faryadi, Eti Gustiana, Fadillah Agus, F.X. Rudy Gunawan, H. David Nixon, Hafid Abbas, Hairansyah, Haris Azhar, Harmiati, Imanuddin Razak, Indra Ibrahim, Jones Batara Manurung, Judhariksawan, Junaedi. Kurniawan Deaiarto, M. Imdandun Rahmat, Maria Ulfah Anshor, Muhammad Monib, Muhammad, Munafrizal Manan, Norman, Nur Ismanto, Rafendi Djamin, Roichatul Aswidah, Rimadi, Sendrayati Moniaga, Sayonara, Slamet Daroni, Siti Noor Laila, Sondang Fhrishka Simanjuntak, Sri Lestari Wahyuningroem, Sri Rahayu Budiarti. Sri Wening Rahayu, Sudarto, Sumedi Wiryatmodjo, Teguh Pujianto Nugroho, Udiyo Basuki, Wachid Ridwan, Wahyu Effendy, Welya Safitri, Wibowo Alamsyah, Zainal Abidin, Zulfikri Sulaiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com