Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Sambut Baik jika Presiden Bentuk Tim Ungkap Kasus Novel

Kompas.com - 15/05/2017, 18:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi akan menyambut baik jika Presiden Joko Widodo membentuk tim khusus yang bisa membantu kepolisian mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Febri Diansyah menanggapi lambatnya kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel.

"Jika memang ada arahan misalnya, atau ada concern bersama dari Presiden, karena Presiden waktu itu yang memerintah Kapolri untuk memperkuat tim yang sudah ada saat ini, dan kemudian melibatkan unsur-unsur lain, tentu saja itu akan lebih baik jika kemudian itu bisa mengungkap pelaku dari penyerangan itu," kata Febri, di Jakarta, Senin (15/5/2017).

Febri mengingatkan, penyiraman terhadap Novel dengan menggunakan air keras sudah terjadi sejak 11 April 2017 atau lebih dari sebulan yang lalu. 

Akan tetapi, hingga kini kepolisian belum bisa mengungkap siapa pelaku penyerangan itu.

(Baca: KPK Minta Polri Tak Berlama-lama Ungkap Penyerang Novel)

"Jadi pada prinsipnya KPK akan support dan saya yakin betul pihak Novel dan keluarga akan apresiasi jika ada keseriusan yang lebih dalam penanganan," kata Febri.

Febri mengakui, saat ini KPK belum mengajukan permintaan resmi ke Presiden terkait usulan pembentukan tim independen.

Ia beralasan bahwa internal KPK masih mendiskusikan apa langkah yang akan diambil lebih lanjut untuk mempercepat pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel.

"Tentu saja koordinasi yang lebih intens kita harapkan bisa terjadi dengan pihak kepolisian juga. Dan bahkan jika Presiden membutuhkan permintaan dari KPK, kami akan diskusikan secara intensif di internal," ujar Febri.

Sebelumnya, polisi telah memeriksa beberapa orang yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Bulan lalu, Polda Metro Jaya memeriksa dua orang mencurigakan yang terekam CCTV di rumah Novel.

Namun, polisi memastikan dua orang itu tidak terkait dengan penyiraman Novel. Saat kejadian, kedua orang itu tak berada di Jakarta.

(Baca: Keluarga Novel Kecewa Pelaku Penyerangan Belum Terungkap)

Kemudian, beberapa waktu lalu penyidik menangkap pria berinisial AL. Penangkapan berdasarkan foto AL yang dimiliki Novel Baswedan.

Dari hasil pemeriksaan, AL ternyata juga memiliki hubungan saudara dengan dua orang yang sebelumnya diamankan polisi.

Namun, lagi-lagi dipastikan bahwa AL bukan pelaku penyiraman. Kesimpulan tersebut didapatkan setelah penyidik melakukan penelusuran alibi yang diungkapkan oleh AL.

Polisi telah mengecek kantor dan juga rumah AL untuk memastikan dia tidak berbohong.

Kompas TV Desakan Bentuk Tim Independen Ungkap Kasus Novel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com