Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penolakan Massa di Manado Versi Fahri Hamzah

Kompas.com - 15/05/2017, 13:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menjelaskan kronologi penolakan massa saat dirinya berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (13/5/2017).

Saat itu, Fahri datang menghadiri undangan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

"Sudah agak lama saya kurang bisa melayani undangan dari teman-teman dan kebetulan kalau Pak Olly agak spesial. Karena bagaimanapun sewaktu dia maju saya ikut mendorong supaya waktu itu PKS mendukung Pak Olly waktu pilkada," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/5/2017).

"Waktu dia dilantik saya nggak sempat hadir, janji terus. Kemarin ada sedikit waktu kebetulan satu rantai perjalanan, ke Makassar dulu baru ke Manado," lanjut Fahri.

KOMPAS.com / RONNY ADOLOF BUOL Peserta aksi menolak kedatangan Fahri Hamzah di Manado, Sabtu (13/5/2017) mencoba menjebol pintu pagar halaman VIP Bandara Sam Ratulangi. Fahri Hamzah dianggap sebagai sosok yang sering mengumbar pernyataan yang memicu tindakan intoleran.
Ia mengungkapkan, sebelum kedatangannya di Manado telah beredar poster terkait acara yang akan dihadirinya.

Gubernur Olly: Fahri Hamzah Datang sebagai Pejabat Negara

Dari situ, kata dia, massa yang menolak mengetahui jadwal kedatangannya.

Ia mengatakan, massa saat itu mengira dirinya datang ke Manado sebagai perwakilan ormas Front Pembela Islam (FPI).

"Saya membantah, memang ini dipakai memanas-manasi seolah saya datang sebagai pengurus FPI. Saya tidak pernah menjadi pengurus FPI, bagaimana mau melantik FPI karena itu yang dikembang-kembangkan," papar Fahri.

Ia menambahkan, malam sebelum kedatangannya, Fahri mengatakan, Olly mengundang sejumlah perwakilan ormas kepemudaan yang akan turut serta dalam acara.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2017).
Fahri menegaskan, penolakan terhadap kedatangannya justru bermula di media sosial, bukan dari organisasi kepemudaan yang diundang dalam acara yang akan ia hadiri.

Ia membayangkan begitu sampai di Manado bisa langsung berdialog dengan organisasi kepemudaan di sana.

"Yang sangat disayangkan frame tidak jelas, apa sih masalahnya? Waktu saya mendengar di lapangan saya dengar dari Pak Gubernur karena ada kontak sebelumnya, sebenarnya itu (penolakan) enggak ada, adanya di medsos," tutur Fahri.

Saat Fahri tiba di Bandara Sam Ratulangi, ternyata massa yang menolaknya sudah masuk ke dalam dengan membobol pagar.

"Saya enggak tahu yang menggerakan tapi itu berseragam, ada komandannya kalau ditempat lain Pam Swakarsa ada organisasi kaya gitu. Resmi biasanya, atau paguyuban, di tempat lain juga ada," papar Fahri.

Kenapa Fahri Hamzah Ditolak di Manado?

Sejumlah elemen masyarakat mendatangi Bandara Sam Ratulangi Manado, Sabtu kemarin. Mereka menolak kedatangan Fahri Hamzah yang dijadwalkan tiba pada sekitar pukul 10.20 Wita.

Penolakan kedatangan Fahri itu mulai diserukan sejak Jumat lalu, melalui media sosial.

Fahri akhirnya hanya beberapa jam di Manado. Ketika sempat keluar dari bandara, dia hanya berkunjung sebentar ke Kantor Gubernur Sulawesi Utara.

Kompas TV Ricuh, Unjuk Rasa Tolak Fahri Hamzah di Manado
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com