Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Menitikkan Air Mata saat PKS-Gerindra Putuskan Usung Anies-Sandi

Kompas.com - 08/05/2017, 15:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menitikkan air mata karena terharu saat Gerindra dan koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Hal itu diceritakan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid.

"Pak Prabowo kami lihat waktu itu dan baru kali itu kami lihat Pak Prabowo menangis terharu," ujar Hidayat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2017).

Hidayat, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan PKS dan Gerindra akhirnya mengusung Anies-Sandi.

Awalnya, kedua partai ini berencana mengusung Sandi sebagai calon gubernur dan politisi PKS Mardani Ali Sera sebagai calon wakil gubernur.

Dengan memilih Anies, formasi pun berubah. Gerindra harus legawa menempatkan Sandi sebagai calon wakil gubernur dan PKS harus membatalkan pencalonan Mardani Ali Sera.

"Malam itu Pak Prabowo menangis terharu melihat bagaimana kami bisa berkorban, legowo menerima sesuatu untuk kepentingan yang lebih besar," kata Wakil Ketua MPR RI itu.

(Baca: Bantah Intervensi JK, Ini Cerita PKS soal Pencalonan Anies-Sandi)

Hidaat mengatakan, Sandi yang pertama kali memunculkan nama Anies di koalisi.

Hal itu sekaligus membantah cerita bahwa ada intervensi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pencalonan Anies di Pilkada DKI.

Namun, Hidayat tak membantah ada komunikasi yang terbangun antara Kalla dan koalisi.

Komunikasi itu sebatas memberikan masukan.

"Bahwa Pak Anies atau Pak Sandi meminta masukan saya kira wajar saja dalam konteks politik. Tapi keputusan awal dan akhir ada di kami, bahkan nama Pak Anies yang bawa pertama kali adalah Pak Sandi," ucap Hidayat.

"Bukan pada malam terakhir tapi sejak tiga malam sebelum penutupan pendaftaran kami sudah bahas nama-nama tersebut termasuk Pak Anies," lanjut dia.

Cerita soal peran Jusuf Kalla dalam pemilihan Anies sebagai cagub DKI diungkapkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat berpidato dalam seminar nasional kebangsaan Gerakan Mubaligh dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Zulkifli juga mengungkapkan tentang beberapa tokoh yang sempat diusulkan mendampingi Sandiaga pada Pilkada di Jakarta. Mereka adalah Yusril Ihza Mahendra, Chairul Tanjung, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Nama Anies, menurut Zulkifli, awalnya tidak diperhitungkan karena tidak ada partai yang mau mengusung dia.

Nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu akhirnya diajukan dan disetujui untuk mendampingi Sandiaga setelah ada intervensi Kalla.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com