JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menitikkan air mata karena terharu saat Gerindra dan koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Hal itu diceritakan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid.
"Pak Prabowo kami lihat waktu itu dan baru kali itu kami lihat Pak Prabowo menangis terharu," ujar Hidayat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2017).
Hidayat, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan PKS dan Gerindra akhirnya mengusung Anies-Sandi.
Awalnya, kedua partai ini berencana mengusung Sandi sebagai calon gubernur dan politisi PKS Mardani Ali Sera sebagai calon wakil gubernur.
Dengan memilih Anies, formasi pun berubah. Gerindra harus legawa menempatkan Sandi sebagai calon wakil gubernur dan PKS harus membatalkan pencalonan Mardani Ali Sera.
"Malam itu Pak Prabowo menangis terharu melihat bagaimana kami bisa berkorban, legowo menerima sesuatu untuk kepentingan yang lebih besar," kata Wakil Ketua MPR RI itu.
(Baca: Bantah Intervensi JK, Ini Cerita PKS soal Pencalonan Anies-Sandi)
Hidaat mengatakan, Sandi yang pertama kali memunculkan nama Anies di koalisi.
Hal itu sekaligus membantah cerita bahwa ada intervensi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pencalonan Anies di Pilkada DKI.
Namun, Hidayat tak membantah ada komunikasi yang terbangun antara Kalla dan koalisi.
Komunikasi itu sebatas memberikan masukan.
"Bahwa Pak Anies atau Pak Sandi meminta masukan saya kira wajar saja dalam konteks politik. Tapi keputusan awal dan akhir ada di kami, bahkan nama Pak Anies yang bawa pertama kali adalah Pak Sandi," ucap Hidayat.
"Bukan pada malam terakhir tapi sejak tiga malam sebelum penutupan pendaftaran kami sudah bahas nama-nama tersebut termasuk Pak Anies," lanjut dia.
Cerita soal peran Jusuf Kalla dalam pemilihan Anies sebagai cagub DKI diungkapkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat berpidato dalam seminar nasional kebangsaan Gerakan Mubaligh dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/5/2017).
Zulkifli juga mengungkapkan tentang beberapa tokoh yang sempat diusulkan mendampingi Sandiaga pada Pilkada di Jakarta. Mereka adalah Yusril Ihza Mahendra, Chairul Tanjung, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Nama Anies, menurut Zulkifli, awalnya tidak diperhitungkan karena tidak ada partai yang mau mengusung dia.
Nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu akhirnya diajukan dan disetujui untuk mendampingi Sandiaga setelah ada intervensi Kalla.