JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berjanji akan mempertemukan Himpunan Pengusaha Nahdliyin dengan menteri hingga konglomerat di Indonesia.
Presiden ingin keduanya menjadi mitra kerja demi mengurangi kesenjangan ekonomi.
"Kemitraan harus dikonkretkan. Tidak hanya dengan kementerian dan BUMN, tapi saya juga tambahkan akan mempertemukan dengan pengusaha besar, konglomerat. Konglomerat harus mau bermitra," ujar Jokowi di acara Mukernas I Himpunan Pengusaha Nahdliyin di di Pesantren Luhur Al-Tsaqofah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2017).
Dalam dua pekan, dalam tahap pertama Presiden akan mempertemukan para pengusaha Nahdliyin dengan sejumlah kementerian yang memiliki banyak program, khususnya peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Sebelum kemitraan dijalin, Jokowi mengingatkan kepada pengusaha Nahdliyin untuk tetap memenuhi syarat dan prosedur yang ada.
Setelah dengan kementerian-kementerian, Presiden juga akan mempertemukan para pengusaha Nahdliyin dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Jokowi meminta Menteri BUMN membuka peluang agar para pengusaha Nahdliyin mampu meningkatkan kapasitasnya.
Terakhir, Presiden juga akan mempertemukan pengusaha Nahdliyin dengan konglomerat dalam negeri.
"Saya akan meminta (konglomerat) agar bermitra dengan pengusaha Nahdliyin. Saya akan melihat saja (proses kemitraan) itu. Kalau enggak konkret-konkret, nanti disentil lagi sama Pak Kiai," ujar Jokowi.
(Baca juga: Menaker Ajak Pengusaha Wanita Dukung Program Desa Produktif)
Para pengusaha Nahdliyin menyambut rencana Presiden itu dengan gembira. Mereka bertepuk tangan riuh usai Presiden menyampaikan rencananya tersebut.
Jokowi ingin kapasitas pelaku usaha Muslim naik level melalui program kemitraan tersebut.
"Kami ingin agar pengusaha kecil menengah ini bisa naik levelnya dengan cara-cara persaingan, cara-cara kompetisi yang baik. Bukan hanya dengan fasilitasi langsung," ujar Jokowi.