JAKARTA, KOMPAS — Langkah Indonesia dalam perlindungan hak perempuan dan anak menarik perhatian dari negara-negara lain, termasuk negara-negara Islam. Indonesia dinilai dapat dijadikan sebagai role model di negara mereka.
Sejumlah negara Islam mengundang Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise untuk menyampaikan pengalaman dan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
"Akhir April lalu, saya diundang ke Iran dan dua minggu lagi, 13-14 Mei ini, saya diundang Afganistan sebagai pembicara utama dalam acara simposium. Suriah juga mengundang saya ke negara mereka," ujar Yohana kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/5).
(Baca juga: Perempuan Jadi Pelopor)
Menjadi contoh
Indonesia menjadi contoh karena tahun lalu Presiden Joko Widodo terpilih sebagai salah satu dari 10 negara yang menjadi Duta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Planet 50:50. Planet 50:50 adalah sebuah pengakuan adanya kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam berbagai bidang.
Adapun dari sisi kebijakan dalam negeri, Indonesia menempatkan pemberdayaan perempuan dan keluarga serta perlindungan anak sebagai salah satu isu prioritas. Selama dua tahun terakhir, Indonesia menggalakkan tiga program prioritas, yaitu 3Ends: pemberantasan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; pemberantasan perdagangan manusia; dan mengakhiri kesenjangan akses bagi perempuan terhadap sumber daya ekonomi.
"Indonesia, sebagai negara berpenduduk beragama Islam terbesar di dunia, diapresiasi dan dapat dijadikan salah satu role model dalam penerapan kebijakan perlindungan hak perempuan dan anak. Bahkan, perempuan-perempuan Indonesia sekarang masuk ke Timur Tengah sebagai peacekeeper (penjaga perdamaian)," kata Yohana yang didampingi Pelaksana Tugas Sekretaris Menteri Lenny N Rosalind dan Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Agustina Erni.
Pada 27 April 2017, Yohana menjadi pembicara dalam Specialized Summit of the Women's Affairs' Ministers from Islamic Countries: Social and Family Policy Making in Islamic Societies di Mashhad, Iran.
Konferensi tingkat menteri di Iran diharapkan dapat meningkatkan upaya kolektif serta pertukaran pengalaman dan informasi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang juga tecermin dalam Action Plan Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO) 2016-2018. (SON)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Mei 2017, di halaman 12 dengan judul "Indonesia Jadi Rujukan Negara-negara Islam".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.