JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa salah satu kekurangan umat Muslim di Indonesia adalah tertinggal dalam bidang ekonomi.
Hal itu diutarakan Jusuf Kalla ketika menyampaikan pidatonya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 1 Badan Kontak Majelis Taklim Tahun 2017 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2017).
"Salah satu kekurangan kita adalah kemajuan di bidang ekonomi. Hampir 67 persen ekonomi kita, aset-asetnya bukan dimiliki umat," ujar Kalla.
"Tapi biasanya dalam acara begini selalu ada bazar, jual beli. Itu adalah hal yang positif. Pas pengajian ada yang bawa batik dijual, itu hal baik. Itu mengajarkan kemandirian bagi putra-putrinya," kata dia.
Karena itu pemerintah ingin mendorong dan memberikan semangat agar para umat Muslim di Indonesia bisa meningkatkan taraf ekonominya.
"Kami ingin mendorong memberikan semangat. Jadi di dalam pengajian jangan hanya membahas hadis, fikih dan lain sebagainya. Tapi bagaimana memberi jalan kehidupan yang lebih baik. Itu juga ajaran agama," kata Jusuf Kalla.
(Baca juga: Ikuti Rapat MUI, Petinggi Parpol Bahas Kejayaan Politik Umat Islam)
Kalla juga berujar, peringatan Isra Miraj dan Maulid Nabi Muhammad SAW baiknya tiap tahunnya tidak dirayakan dengan cara yang sama. Kalla menilai perlu ada cara yang berbeda.
"Jangan kita tiap tahun hanya memperingati Isra Miraj dan Maulid Nabi itu-itu saja yang kita ceritakan. Tapi bagaimana sisi-sisi kemajuan yang kita capai (diceritakan)," kata dia.