Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Figur Megawati Dinilai Masih Sangat Diperlukan untuk Pimpin PDI-P

Kompas.com - 01/05/2017, 05:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pensiunnya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi bahan perbincangan beberapa waktu lalu. Namun, Pengajar Ilmu Politik & Pemerintahan Universitas Padjadjaran Muradi menilai, sosok Megawati masih sangat diperlukan untuk memimpin partai berlambang banteng tersebut.

Megawati dalam konteks ini dilihat sebagai simbolisasi tokoh politik nasional yang memiliki visi keindonesiaan yang kuat.

Di tengah pertumbuhan ideologi sektarian yang menguat, figur Megawati masih dibutuhkan agar transfer pengalaman dan ideologi pada sejumlah kader muda PDI-P dapat terus berjalan pada garis ideologi kepartaian dengan semangat menjaga cita-cita para pendiri bangsa.

"Keteguhan dalam mengambil sikap politik menjadi penegas bahwa PDI-P sebagai partai membutuhkan Megawati untuk tetap memimpin," kata Muradi melalui keterangan tertulis, Minggu (30/4/2017).

(Baca: Ketika Megawati Lelah dan Ingin Pensiun...)

"Sambil secara bersamaan, Megawati juga terus membuka ruang politik bagi kader-kader muda untuk mengisi jabatan dan posisi strategis di partai dan pemerintahan sebagai bagian dari pendewasaan politik kader-kadernya," sambung dia.

Salah satunya, lanjut Muradi, adalah membuka jalan bagi salah satu kadernya, yakni Presiden RI Joko Widodo.

Sosok Megawati juga diperlukan untuk mengawal pemerintahan tetap pada garis yang seirama dengan basis politik PDI-P. Nawacita dan Trisakti, kata dia, merupakan dua "mantra" politik yang lahir dari rahim PDI-P.

"Khusus untuk pendampingan dan pengawalan Jokowi atas agenda dan program politik yang sedang dan akan dilakukan membutuhkan sosok Megawati, baik sebagai ketua umum partai maupun mantan wakil presiden dan presiden yang sarat pengalaman," ucap Muradi.

Kompas TV Omelan Megawati Soal DPT Putaran Pertama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com