Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Mengapa Jokowi Sering "Nge-vlog"

Kompas.com - 25/04/2017, 15:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan, Presiden Joko Widodo gemar membuat video blog atau yang disingkat 'vlog'.

Saat di meja makan bersama Raja Arab Saudi Salman din Abdulazis al-Saud, Jokowi 'nge-vlog'. Saat membuka pertandingan Piala Presiden di Solo, Jokowi pun 'nge-vlog'.

Beberapa waktu terakhir, Jokowi membuka ruang pertanyaan melalui Youtube. Jokowi membalas pertanyaan-pertanyaan itu pun dengan membuat 'vlog'.

Lantas, mengapa 'vlog', Pak Jokowi?

(Baca: Sambil Makan Siang, Jokowi "Nge-vlog" Bareng Raja Salman)

"Lebih efektif apabila kita menggunakan media sosial," ujar Jokowi ketika berbincang santai dengan wartawan di rumah makan sate maranggi, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/4/2017).

Secara khusus, Jokowi memang ingin menyentuh kalangan muda dengan informasi soal apa saja yang pemerintah telah kerjakan.

Jokowi mengakui, dibutuhkan saluran tersendiri agar masyarakat, utamanya generasi muda, dapat berkomunikasi dengan pemerintah.

(Baca: Jokowi Bikin Vlog soal Kelahiran Anak Kambing di Istana Bogor)

Sebaliknya, pemerintah juga memerlukan saluran tersendiri agar dapat lebih leluasa berkomunikasi dengan masyarakat.

"Saya juga melakukan tanya jawab untuk menanyakan masalah-masalah yang ada di lapangan kepada generasi muda kita untuk kemudian saya jawab," ujar Jokowi.

"Cara-cara seperti itu yang akan bisa menjelaskan perkembangan setiap program sehingga komunikasi kita dengan anak-anak muda dan rakyat selalu terhubung," lanjut dia.

Presiden menerangkan, vlog yang dibuatnya itu seringkali muncul dari spontanitas terhadap apa yang ia lihat di lapangan.

Ia mencontohkan proses pembuatan vlog di Waduk Sei Gong di Batam, Kepulauan Riau, yang diunggahnya 31 Maret 2017 lalu.

"Misalnya waktu ke waduk Sei Gong, kok pekerjanya banyak sekali. Saya tanya dari mana saja asal mereka. Ada yang dari Medan, Tanjung Pinang, Balikpapan, Makassar, NTT, macam-macam, langsung spontan saat itu saya buat vlognya," ujar Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com