JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir dua pekan berselang, polisi belum bisa menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Koalisi masyarakat sipil mempertanyakan upaya polisi dalam mengungkap kasus yang menurut mereka sederhana ini.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti berpendapat, kasus yang menimpa Novel bakal sulit diungkap sebab aksi yang dilakukan terlihat sangat rapi dan terencana.
(baca: Polisi Dinilai Lambat Usut Kasus Penyerangan Novel Baswedan)
Hal itu semakin menguatkan indikasi bahwa kasus Novel terkait dengan kasus-kasus besar yang sedang ditangani KPK.
"Meski ada banyak kemungkinan lain, tetapi yang patut diduga dalangnya terkait dengan kasus-kasus yang sedang ditangani KPK, sehingga aksi yang dilakukan pasti direncanakan dengan baik, sehingga cukup menyulitkan aparat kepolisian dalam melakukan penyelidikan," ujar Poengky saat dihubungi, Senin (24/4/2017).
Meski demikian, lanjut Poengky, Kompolnas akan terus mendorong Kepolisian untuk mengungkap komplotan pelaku dengan menggunakan scientific crime investigation.
(baca: Pimpinan KPK Dianggap Abai Dorong Penuntasan Kasus Novel Baswedan)
Selain itu, partisipasi masyarakat di sekitar tempat kejadian juga dibutuhkan dalam membantu kerja kepolisian.
Poengky berharap, warga sekitar TKP yang menjadi saksi atau pun memiliki rekaman CCTV lain bisa menyerahkannya ke polisi.
Pasalnya, rekaman rekaman CCTV di rumah Novel tidak bisa menunjukkan pelaku secara jelas.
"Semakin banyak petunjuk yang mengarah kepada komplotan pelaku semakin baik. Saya berharap masyarakat bersabar dan membantu Polri untuk segera dapat mengungkap kasus ini," ucapnya.
(baca: Pemulihan Mata Kiri Novel Baswedan Masih Lambat)
"Polisi diharapkan untuk terus maksimal berupaya mengungkap siapa komplotan pelaku hingga dalang kasus ini," kata Poengky.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kriminolog Universitas Indonesia Kisnu Widagso. Seperti dikutip dari Harian Kompas, Kisnu berpendapat, pengungkapan kasus yang menimpa Novel bakal sangat sulit dan banyak hambatan.