JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjalani perawatan mata di Singapura.
Hingga hari kesepuluh pascapenyerangan dengan penyiraman air keras, mata kanan Novel sedikit menunjukkan perbaikan.
Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, mata kanan Novel mulai bisa mengenali wajah.
"Sebelumnya Novel sulit mengenali wajah. Biasanya selalu bertanya saat ditemui orang,"ujar Febri di Gedung KPK Jakarta, Jumat (21/4/2017).
(baca: Mata Novel Baswedan Telah Mampu Baca Judul Surat Kabar)
Menurut Febri, selain bisa mengenali wajah, mata kanan Novel juga mulai bisa membaca tulisan. Meski belum sempurna, Novel mulai bisa membaca tulisan dalam ukuran besar.
"Mulai bisa membaca judul headline surat kabar yang lebih besar. Kalau tulisan yang kecil belum bisa," kata Febri.
Meski demikian, pemulihan mata kiri Novel belum menunjukkan hasil yang signifikan. Pandangan mata kiri Novel masih buram.
(baca: Polisi Dinilai Lambat Usut Kasus Penyerangan Novel Baswedan)
Pada 11 April 2017, seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya. Air keras itu mengenai satu mata Novel.
Kondisi terakhir Novel adalah terdapat indikasi luka bakar akibat asam di rongga hidung. Diduga hal itu terjadi akibat cairan kimia yang disiramkan ke wajah Novel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.