Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kemenlu soal Pandangan Miring Media Asing Terkait Pilkada DKI...

Kompas.com - 21/04/2017, 14:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanaha Nasir mengomentari pandangan miring sejumlah media asing terhadap hasil Pilkada DKI Jakarta 2017.

Arrmanatha menuturkan, terkait hal tersebut, pemerintah ingin menekankan bahwa Pilkada DKI berlangsung dengan sukses dan damai.

"Penekanan pemerintah yang ingin disampaikan adalah bagaimana Pilkada kemarin berlangsung sukses damai," ujar Arrmanatha saat memberikan keterangan di ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2017).

Menurut Arrmantha, penyelenggaraan Pilkada DKI yang sukses menunjukkan landasan kebangsaan, toleransi, dan kerukunan masih sangat kokoh. Hal itu juga jelas terlihat dari pandangan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

(Baca: Kekalahan Ahok dan Kemenangan Anies dalam Sorotan Media Asing)

Pence, kata Arrmanatha, sempat mengungkapkan kekagumannya terhadap umat Islam di Indonesia yang moderat dan toleran.

"Itu (Pilkada DKI) menunjukkan landasan kebangsaan, toleransi dan kerukunan sosial itu sangat kokoh dan bagaimana persatuan indonesia sangat kuat," ucapnya.

"Hal ini juga terlihat pada saat pertemuan Wapres AS dengan Presiden, beliau kembali menyampaikan rasa kagum terhadap Islam yang moderat dan toleran di Indonesia," kata Arrmanatha.

Sebelumnya, Pilkada DKI 2017 yang menyebabkan tersingkirnya gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjadi sorotan media asing arus utama. Kekalahan Ahok dan kemenangan Anies Baswedan itu diartikulasikan dalam terminologi atau diksi yang dikaitkan dengan masalah agama dan ras.

(Baca: Jusuf Kalla: Pemberitaan Media Luar soal Pilkada DKI Tidak Adil)

Media Arab berbasis di Doha, Qatar, Al Jazeera, menyebutkan, Ahok yang sedang “diadili karena penistaan” agama kalah dari Anies "setelah kampanye agama yang memecah belah”.

Pemberitaan dengan nada yang yang sama disampaikan harian New York Times (NYT). Salah satu media arus utama AS itu menambahkan, Ahok kalah “dalam pertarungan sengit yang secara luas dipandang sebagai ujian toleransi agama dan etnis.”

Sementara CNN menyebutkan, kekalahan Ahok “kemungkinan akan dilihat sebagai kemenangan bagi umat Islam konservatif di Indonesia, yang telah berkampanye keras terhadap gubernur Kristen etnis Tionghoa yang dikenal sebagai Ahok itu.”

Majalah Times, kantor berita Associated Presse (AP) dan ABC News Australia juga mengartikulasikan kekalahan Ahok dan kemenangan Anies dengan nada yang hampir sama.

“Baswedan telah menarik dukungan dari ulama konservatif yang menentang pemilihan non-Muslim,” demikian AP menulis.

“Polarisasi masa kampanye telah merusak reputasi Indonesia yang menganut bentuk Islam moderat,” tulis AP lagi.

Kompas TV Ahok dan Anies Bertemu di Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com