Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Anggap Isu Agama Batu Sandungan Utama Kekalahan Ahok

Kompas.com - 21/04/2017, 11:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah faktor dinilai menjadi penyebab kekalahan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta.

Wakil Sektetaris Jenderal Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai isu agama menjadi hal utama yang menjegal langkah pasangan petahana untuk kembali memimpin ibukota.

"Saya melihat memang isu agama terutama dugaan penistaan agama adalah faktor utama yang membuat Ahok-Djarot kalah," ujar Dadang melalui pesan singkat, Jumat (21/4/2017).

(Baca: Politisi PDI-P: Banyak Faktor Ahok Kalah, Salah Satunya Keluhan Birokrat)

Dadang mengaku hasil Pilkada DKI putaran pertama sudah menunjukkan bahwa perjuangan Ahok-Djarot ke depan akan berat.

Hasil rekapitulasi KPU DKI dalam Pilkada DKI putaran pertama, pasangan Ahok-Djarot memperoleh 2.364.577 suara atau 42,99 persen.

Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 2.197.333 suara atau 39,95 persen.

Bagaimana pun juga, kata Dadang, masalah agama merupakan isu yang sangat sensitif di Indonesia. Posisi pun menjadi sulit dengan head to head bagi petahana ditambah dengan persoalan berat tersebut.

(Baca: Pil Pahit Kekalahan Ahok dan Rano Karno Sinyal untuk PDI-P)

Di samping itu, partai politik yang baru bergabung mendukung Ahok-Djarot pada putaran kedua dinilai kurang maksimal dalam membantu kerja pemenangan Ahok-Djarot.

"(Mesin partai) pada putaran pertama optimal. Di putaran kedua parpol yang baru bergabung belakangan enggak berdampak," tutur Dewan Pengarah Tim Pemenangan Ahok-Djarot itu.

Namun, ia mengapresiasi sikap legawa Ahok-Djarot yang berhati besar menerima kekalahan tersebut.

"Kami apresiatif dengan jiwa besar Ahok-Djarot. Contoh baik dalam demokrasi. Bersumbu panjang, tidak bersumbu pendek," tuturnya.

Kompas TV Ahok dan Anies Bertemu di Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com