Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Incar Investasi Teknologi dan Jasa dari AS

Kompas.com - 20/04/2017, 17:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tengah mengevaluasi hubungan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya di sektor jasa dan teknologi.

Pasalnya, investasi yang ditanamkan AS sejauh ini baru sebatas di sektor pertambangan dan gas.

“Tahun 2012-2016, AS menduduki peringkat nomor lima investor terbesar di Indonesia. Namun, kami sesalkan bahwa 90 persen dari investasi tersebut di bidang pertambangan dan migas,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong usai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Wakil Presiden AS Mike Pence di Istana Wapres, Kamis (20/4/2017).

(Baca: Indonesia Rumuskan Pola Kerja Sama Ekonomi yang Tepat dengan AS)

 

Di abad 21 seperti saat ini, menurut dia, mulai terjadi perubahan tren investasi dari barang komoditas menjadi digital.

Karena itu, kata dia, kini merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi bentuk kerja sama yang terjalin antara Indonesia-AS.

Meski demikian, ia mengakui, bukan persoalan mudah untuk menanamkan investasi di sektor teknologi informasi di Indonesia. Pasalnya, masih banyak kendala untuk merealisasikan investasi tersebut.

“Misalnya, mengenai kebebasan atau larangan data. Jadi fenomena teknologi sekarang kan global, jadi misalnnya teknologi cloud computing atau awan itu sistemnya global,” ujar dia.

(Baca: Pesan di Balik Pertemuan Wapres AS dan Tokoh Lintas Agama di Istiqlal)

Salah satu kendala itu yakni kepastian hukum dalam hal larangan transaksi data.

“Jadi kalau kita melarang data kita untuk bisa go global, akan sulit sekali untuk mendapatkan investasi dalam jumlah yang besar di sektor digital. Seluruh dunia, termasuk AS menunggu keputusan pemerintah Indonesia bahwa kita akan global, tidak hanya lokal,” ujarnya.

Kompas TV Presiden Jokowi Sambut Wapres AS di Istana

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com