JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, siapa pun menjadi pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 harus menunjukkan sikap kenegarawanan dengan tidak melakukan hal-hal yang belebihan.
Pasangan yang kalah juga harus menunjukkan kelegawaan dan keikhlasan.
Menurut Wiranto, kalah-menang dalam kontes politik adalah hal yang biasa.
"Karena itu tentu para paslon yang kalah atau menang itu hal yang sangat lumrah, terutama yang menang juga harus menunjukkan suatu sikap-sikap yang negarawan, tidak melakukan hal-hal yang berlebihan," ujar Wiranto, melalui keterangan tertulis, seusai memantau perkembangan pelaksanaan Pilkada DKI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).
Wiranto bersyukur Pilkada DKI putaran kedua berlangsung aman dan tertib.
(Baca: Ini Hasil Akhir Quick Count 4 Lembaga Survei untuk Pilkada DKI Putaran Kedua)
Dia mengapresiasi seluruh masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya dengan tertib dan teratur, serta membangun rasa aman.
Ia juga mengapresiasi penyelenggara pemilu dan aparat keamanan yang telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
"Perlu disyukuri bahwa pelaksanaan pilkada serentak untuk DKI Jakarta putaran kedua telah berlangsung dengan baik. Mudah-mudahan kondisi ini dapat terus kita pelihara dalam rangka keamanan, ketertiban seluruh indonesia, terutama DKI Jakarta," kata Wiranto.
Hasil quick count atau hitung cepat Litbang Kompas pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 selesai pukul 17.20 WIB.
Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dengan perolehan 58 persen suara.
Sementara itu, pasangan Ahok-Djarot memperoleh 42 persen suara.
Peneliti Litbang Kompas, Ratna mengatakan, hasil ini merupakan prediksi terkait hasil putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Untuk hasil resmi, harus menunggu perhitungan dari KPU Provinsi DKI Jakarta.
Quick count putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 Litbang Kompas kali ini mengambil sampel di 400 TPS yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan 227.954 pemilih.