Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menimbang Dukungan Partai Islam pada Putaran Kedua Pilkada DKI

Kompas.com - 14/04/2017, 17:50 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tinggal hitungan jari, yakni 19 April 2017 mendatang. Peta dukungan partai politik sudah jauh berubah dari akhir putaran pertama lalu.

Setidaknya, ada empat partai pendukung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Alih dukungan Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi rebutan dua pasangan calon tersisa.

Namun, hingga hari ini baru dua partai yang menyatakan sikap resmi. PAN resmi mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sedangkan Demokrat memilih netral. Sementara PPP dan PKB belum menentukan sikap resmi.

Meski simpatisan partai hingga Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sudah menentukan arah dukungan, namun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dua partai berbasis Islam tersebut belum memperlihatkan tanda-tanda akan mendeklarasikan dukungan resmi.

Baca: Relawan Agus-Sylvi Dukung Anies-Sandi, Ini Alasannya

Suara konstituen menjadi salah satu pertimbangannya. Padahal, DPW PKB dan DPW PPP sama-sama sudah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Apa lagi yang ditunggu?

Dosen Komunikasi Politik Universitas Bengkulu yang juga Ketua Program Pascasarjana Komunikasi Universitas Jayabaya Jakarta Lely Arrianie melihat faktor konstituen partai berbasis Islam bukan menjadi pertimbangan utama menentukan sikap resmi DPP partai, melainkan ada pertimbangan lainnya.

Politik, kata dia, memerlukan model komunikasi politik transaksional. Sehingga ia menduga ada lobi-lobi yang belum selesai di balik belum ditentukannya sikap resmi mereka. PPP, misalnya. Lely melihat masih ada negosiasi politik yang belum selesai.

"Kepemimpinan PPP sendiri belum selesai. Jadi seolah seperti ada negosiasi politik yang masih belum selesai dibicarakan secara komunikasi politik, baik kepada calon-calon yang tengah bertarung atau dengan partai pengusung lainnya," kata Lely saat dihubungi, Jumat (14/4/2017).

Baca: Djarot Terima Kasih atas Dukungan dari DPW PPP

Pertimbangan konstituen dinilai bukan menjadi hak utama. Sebab untuk di PPP, misalnya sebagian konstituen PPP telah memutuskan dukungan untuk Ahok lewat gerbong Djan Faridz.

Sementara untuk PKB, cenderung hanya tinggal menunggu keputusan pucuk pimpinan. Sebab, tokoh-tokoh Nadlatul Ulama (NU) ketika berkomunikasi dengan pihak Ahok-Djarot cenderung tak menunjukkan sikap bersebrangan.

"Seolah memang kalangan NU menerima kehadiran mereka. Pucuk-pucuk pimpinan (PKB) saja yang belum menentukan sikap," tuturnya.

Sementara PAN, meski juga berbasis Islam, namun Lely melihat ada unsur lain yang membuat PAN merapat ke pihak Anies-Sandi, misalnya faktor historis.

Baca: Timses: Dukungan PKB Bermakna Besar bagi Kemenangan Ahok-Djarot

Terlebih partai pendukung Anies-Sandi adalah Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah bersama dengan PAN di Koalisi Merah Putih (KMP). Ia juga menduga PAN memiliki unsur lain yang dipertimbangkan.

"Jadi mungkin mereka punya target politik ke depan, mungkin untuk mengusung Presiden atau yang lain," ucapnya.

Meski DPW PPP dan PKB sudah menentukan arah dukungan, namun Lely menilai deklarasi DPP masih dibutuhkan baik oleh pasangan calon maupun partai pengusung calon. "Bendera" pimpinan pusat dinilai menjadi hal yang sangat penting.

"Karena ada keyakinan publik bisa menambah kepercayaan calon bahwa ada banyak partai yang mendukung," tuturnya.

Kompas TV Partai politik pendukung pasangan Agus-Sylvi murni belum juga menentukan dukungan di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai Demokrat menyerahkan semua keputusan kepada Agus Yudhoyono, sementara PAN dan PKB butuh waktu sebelum mengambil keputusan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com