JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra mengakui, dekat dengan Presiden Joko Widodo.
"Banyak orang mengatakan, saya dekat dengan Presiden Jokowi dan saya kira tidak keliru," ujar Saldi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Namun, Saldi menegaskan, dirinya tetap akan mempertahankan independensi sebagai Hakim MK.
"Tapi saya tetap mempertahankan independensi. Ya, Anda bisa baca tulisan-tulisan saya, pada umumnya itu kritis kepada pemerintah," ujar Saldi.
(baca: Jadi Hakim MK, Saldi Isra Diingatkan JK Ubah Kebiasaan sebagai Pakar)
Selama ini, Saldi merasa mampu mempertahankan independensi dirinya. Sebab, meskipun sering dimintai pendapatnya soal hukum, pendapat itu dilandaskan pada dasar hukum obyektif.
Saldi tak pernah memberikan pendapat hukum demi kepentingan kelompok tertentu, termasuk pemerintah.
"Kalau pemerintah dan instansi manapun memerlukan pendapat saya selama ini dan saya selalu berusaha memberikan sesuai dengan keilmuan saya tanpa merusak independensi yang sudah saya bangun sejak lama," ujar Saldi.
(baca: Saldi Isra: 2019 akan Menjadi Periode yang Krusial)
Saldi sekaligus ingin meluruskan kabar bahwa dirinya tidak pernah menjadi penasihat hukum pemerintah.
"Itu informasi yang keliru. Saya tidak pernah menjadi penasihat hukum pemerintah. Ya, orang sebagai profesor hukum tata negara kalau ada yang minta pendapat ya kita berikan," ujar Saldi.