Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS Anggap Video #BeragamaItuBasukiDjarot Provokatif

Kompas.com - 11/04/2017, 05:25 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman menilai video kampanye #BeragamItuBasukiDjarot provokatif. Dia menilai dalam video tersebut seolah menggambarkan adanya sekelompok masyarakat tertentu yang melakukan tindakan kekerasan dan pengusiran terhadap kelompok lainnya.

"Nah ini adalah sesuatu yang saya kira provokatif," ujar Sohibul Iman usai menghadiri pertemuan sejumlah tokoh di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017).

Menurut Sohibul, video tersebut sebaiknya dihentikan. Hal itu guna menghindari gejolak di masyarakat.

"Jangan situasai enggak enak ini semakin eskalasi, salah satunya adalah penyebaran video iklan yang seperti itu," kata Sohibul.

(Baca: Respons Sandiaga Usai Lihat Video Ahok yang Dianggap Provokatif)

Sohibul juga menyarankan agar Ahok meminta maaf kepada publik atas penayangan video tersebut.

Selain itu, Sohibul meminta semua pihak menjaga suasana tetap kondusif jelang pemungutan suara DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017 nanti.

Ia meminta masyarakat mengawal penyelenggaraan pemungutan suara yang jujur, adil, tidak ada manipulasi, tidak ada fitnah dan intimidasi. Apalagi sampai menakut-nakuti masyarakat.

"Kita semua berkewajiban merawat ini lebih baik," ujarnya.

(Baca: Kata Djarot, Video Kampanye yang Diunggah Ahok Berdasarkan Kisah Nyata)

Sebelumnya, video kampanye berjudul #BeragamItuBasukiDjarot yang berdurasi dua menit tersebut dimulai dengan beberapa anak muda yang menggedor-gedor mobil.

Di dalam mobil terlihat ibu yang merangkul anaknya. Kemudian terlihat ada beberapa pria yang mengenakan peci melakukan aksi unjuk rasa.

Di belakangnya ada spanduk bertuliskan "ganyang cina". Lalu ada pula pemain sepakbola, bulu tangkis, dan penari yang memakai kostum dari berbagai suku dan daerah.

Di bagian akhir tayangan, terlihat Ahok dan Djarot bersama-sama menemui warga. Narasi video itu berisi orasi Djarot saat Konser "Gue 2". Video itu jadi perbincangan di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com