Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Pulangkan Kader PKS yang Dideportasi di Perbatasan Turki-Suriah

Kompas.com - 10/04/2017, 14:41 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pemeriksaan terhadap Muhammad Nadir Umar, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Partai Keadilan Sejahtara (PKS), telah selesai dilakukan.

Pemeriksaan dilakukan di RPSA Kemensos Bambu Apus, Jakarta.

Rencananya, Nadir akan dipulangkan ke keluarganya pada Senin (10/4/2017) sore.

"Proses dimintai keterangan info hari ini selesai (dilakukan). Jadi hari ini sudah dinyatakan selesai, hari ini akan dijadwalkan dikembalikan kepada keluarga," ujar Boy, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin.

Sementara, pemeriksaan terhadap WNI lainnya, yakni Budi Mastur sudah selesai dilakukan pada Minggu (9/4/2017) kemarin. Menurut Boy, Budi juga sudah dipulangkan kepada keluarganya.

"Yang satunya sudah lebih dulu (selesai diperiksa). (Dipulangkan) hari ini juga, pagi kalau enggak salah," kata Boy.

(Baca: Anggota DPRD Fraksi PKS Dideportasi karena Masuk Perbatasan Turki-Suriah)

Menurut Boy, hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa keduanya tidak ada indikasi keterikatan dengan teroris.

"Mereka kan kumpul-kumpulkan dana bantuan dari umat, mereka punya program kepedulian membantu korban-korban dari Palestina yang di pengungsian, khusus yang ada di pengungsian," kata Boy.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abu Bakar Al Habsyi mengatakan bahwa Budi Mastur merupakan kader PKS.

Akan tetapi, tidak menempati jabatan tertentu dalam struktur keorganisasian partai.

Menurut Abu Bakar, awalnya kedua kader PKS tersebut mendapat informasi bahwa untuk masuk ke Lebanon bisa menggunakan visa on arrival, tetapi ternyata tidak bisa.

Oleh karena itu keduanya dideportasi dengan cara dijemput oleh Densus 88.

"Masalah hanya ketika masuk Lebanon karena visa on arrival," ujarnya.

Sebelumnya, Nadir dan Budi bersama-sama berangkat ke Istanbul, Turki, pada 31 Maret 2017.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com