JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga Kelurahan Manggarai, Jakarta Pusat, menuntut Ombudsman mengusut dugaan maladministrasi dalam proyek kereta api Manggarai-Bandara Soekarno-Hatta.
Mereka mendatangi Gedung Ombudsman RI, Jumat (7/4/2017), untuk menyampaikan aspirasinya.
Pada Minggu (9/4/2017) mendatang, rumah mereka akan digusur untuk kepentingan pembangunan proyek tersebut.
Menurut Nasrul Dongoran, salah seorang demonstran, sebelumnya tak ada upaya mediasi antara Kementerian Perhubungan maupun PT Kereta Api Indonesia dengan warga.
"Padahal harus ada kesepakatan pembayaran. Bagaimana mungkin kesepakatan belum, pembayaran belum, itu harus sudah digusur," ujar Nasrul, di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Jumat (7/4/2017).
Nasrul mengatakan, belum ada pembahasan soal penyusunan studi kelayakan biaya tanah, kesepakatan biaya ganti rugi, hingga analisis lingkungan hidup.
Bahkan, Kemenhub maupun PT KAI tidak pernah memaparkan masterplan pembangunan jalur tersebut kepada warga.
(Baca: Menengok Perkembangan Pembangunan Stasiun Kereta Bandara di Dukuh Atas)
"Ketertutupan informasi, tak ada transparansi anggaran, ini maladminiatrasi yang merupakan tugas dan tanggungjawab Ombudsman," kata Nasrul.
Menurut Nasrul, maladministrasi merupakan pintu masuk terjadinya korupsi.
Oleh karena itu, ia meminta Ombudsman bertindak dan memberikan rekomendasi kepada penegak hukum untuk mengusut hal tersebut.
"Lakukan penyelidikan kepada Kemenhub sebagai pelaksana teknis. Jangan kemudian proyek strategis nasional ini jadi bancakan koruptor," kata dia.
Nasrul dan beberapa perwakilan warga kemudian diterima oleh Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala.
Menurut Nasrul, Ombudsman akan secepatnya merespons aduan tersebut dan meminta informasi publik yang sedianya diberikan PT KAI kepada warga.
Rencananya, pembangunan stasiun kereta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dilakukan pada akhir Maret 2017.
Kereta bandara ini akan mulai beroperasi pada Juli 2017 dengan enam kereta berkapasitas 272 penumpang atau dalam 1 hari dapat melayani sebanyak 35.000 penumpang.
Total trek dari kereta bandara ini sejauh 36,3 km.
Hingga Februari ini, proyek pembangunan stasiun itu sudah mencapai 85 persen. Pembangunan stasiun senilai Rp 160 miliar itu sudah dimulai sejak Juni tahun 2015 lalu.
Stasiun tersebut bisa menampung hingga 3.500 penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.