JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga mengencangkan ikat pinggang dalam periode 2017-2018.
"Kita ingin agar 2017-2018 itu dilakukan penghematan besar-besaran di seluruh kementerian dan lembaga," ujar Jokowi dalam pembukaan sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Mumpung masih memasuki awal tahun, Kementerian dan lembaga diminta mengecek kembali anggaran masing-masing.
Anggaran di luar belanja modal yang dinilai berlebihan, diminta untuk dipangkas.
"Saya kira banyak sekali biaya yang bisa dipotong. Banyak sekali biaya-biaya yang bisa dihemat dan itu bisa dilarikan ke belanja modal," ujar Jokowi.
Di sisi lain, Presiden meminta meningkatkan ekspor dan investasi dalam negeri.
Khusus mengenai ekspor, Presiden meminta menteri terkait mengirim rombongan misi perdagangan ke negara-negara yang belum pernah menjadi pasar Indonesia.
"Ada pasar-pasar yang bertahun-tahun enggak pernah kita lihat. Itu tolong betul-betul dikirimkan rombongan misi dagang untuk melihat peluang-peluang yang ada di negara-negara itu," ujar Jokowi.
Sidang kabinet paripurna itu dihadiri sejumlah menteri dan pimpinan lembaga tinggi. Namun, beberapa menteri tampak tak hadir lantaran sedang bertugas di luar Jakarta.
Antar lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.