JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim panitia seleksi komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ramlan Surbakti menilai kualitas calon komisioner KPU-Bawaslu yang mendaftar pada periode ini cenderung lebih baik ketimbang periode lalu.
Meskipun secara kuantitas, jumlah calon yang mendaftar lebih sedikit.
"Yang daftar 326 orang, Bawaslu 239 orang. Jadi 565 orang. Dibanding lima tahun lalu, 919 orang. Perbedaannya, sekarang hampir merata tapi kualitasnya lebih baik sekarang. Dulu banyak yang cari kerja," kata Ramlan dalam paparannya di Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
(Baca: Tak Tepat jika DPR Pertanyakan Kerja Pansel Jaring Calon Komisioner KPU-Bawaslu)
Dalam kesempatan tersebut, Ramlan mewakili pansel juga memaparkan secara umum soal proses seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes psikologi, uji kompetensi tertulis, wawancara, hingga tes kesehatan.
Ramlan menuturkan, pada tahap ketiga seleksi semula direncanakan hanya dipilih 28 calon.
Namun karena dianggap cukup berkualitas, calon-calon yang terpilih sebanyak 36 orang.
"Semula hanya 28 saja. Tapi karena kemampuan peserta, ternyata lebih dari 28 akhirnya kami naikkan jadi 36 orang," kata dia.
Komisi II DPR sebelumnya, menjadwalkan mengundang Tim Panitia Seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengonfirmasi sejumlah hal sebelum melanjutkan ke tahap uji kepatutan dan kelayakan.
Rencananya, uji kepatutan dan kelayakan digelar pada 3 hingga 4 April untuk kemudian dibacakan hasilnya di rapat paripurna pada 6 April.