Budayawan Garin Nugroho dan Tahir Foundation, Senin (20/3) malam, meluncurkan pemutaran pertama film Moon Cake Story di Epicentrum Kuningan XXI, Jakarta. Di tengah-tengah puluhan penonton, duduk sejumlah undangan, seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Pratikno datang sendiri langsung dari kantornya di Kompleks Istana Kepresidenan yang diapit Jalan Merdeka Utara dan Jalan Veteran, Jakarta. Seusai menonton, Pratikno tak berkomentar tentang film yang disutradarai Garin Nugroho ini. "Bagus, bagus, dan bagus," itu saja ucapnya sambil mencari-cari ajudannya. Selain kedua menteri itu, Menteri Perhubungan Budi Karya hanya mengirim karangan bunga ucapan selamat untuk Garin.
Film ini bercerita tentang seorang janda muda bernama Asih (Bunga Citra Lestari) yang tinggal di rumah di wilayah kumuh Kota Jakarta. Ia tinggal bersama anak laki-lakinya, Bimo (Farhan Irsyad), dan adik perempuan Asih, Linda (Melati Zein). Asih bekerja sebagai tukang cuci dan setrika pakaian tetangga, juga joki mobil di kawasan three in one.
Suatu hari, ketika terjadi operasi penertiban, bertemulah Asih dengan David (Morgan Oey), pengusaha muda kaya, duda yang ditinggal mati istrinya yang pandai membuat roti bulan atau moon cake. Mendiang istri David pandai membuat kue berkat ajaran almarhum mama David yang hidupnya juga melarat di kawasan kumuh.
Terjadilah persahabatan dengan suasana asmara antara David yang keturunan Tionghoa dan Asih. Keduanya saling mengajarkan hidup penuh toleransi di antara perbedaannya. "Film ini memberi penguatan terhadap kebinekaan yang setiap saat bisa melonggarkan ikatan persaudaraan antaragama, etnis, dan status sosial ekonomi," komentar Khofifah seusai nonton.
"Hari ini, dinamika bangunan kebinekaan kita juga sedang membutuhkan referensi konkret dan itu bisa dilihat dari seorang David dan mamanya Bimo, Asih, dalam Moon Cake Story karya kreatif Garin Nugroho," lanjut Mensos.
Garin mengatakan, film adalah gambar hidup. Moon Cake Story adalah salah satu cara menghidupkan keindonesiaan di tengah situasi politik. Film ini tepat untuk merayakan toleransi sebagai komitmen sosial di negeri ini. "Toleransi hanya akan jadi jargon jika kepincangan sosial tidak dikurangi dan keadilan hidup bersama tidak dijaga," kata Garin.
Dalam film ini ada pernyataan sosial politis penting. "Apabila membangun menara tinggi dari bahan kayu hutan di sekitar menara, jangan sampai merusak hutan. Pohon yang ditebang harus diganti dengan menanam pohon baru. Jika hutan rusak dan jadi padang pasir, menara itu akan hancur juga seperti hutan," kata Garin.
Penyanyi pop Fetty Febiola yang banyak mencucurkan air mata ketika menyaksikan film ini memiliki harapan. "Semoga Pak Pratikno menceritakan tentang film ini kepada Presiden Joko Widodo. Presiden, kan, suka film Indonesia yang bermutu," ujarnya. Selamat menyaksikan dan menikmati kue bulan serta mengamati ayunya Melati Zein. (J Osdar)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Maret 2017, di halaman 2 dengan judul "Kue Bulan dan Pratikno".