Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Ada Urgensi Luar Biasa untuk Pembaruan Mobil Dinas Presiden

Kompas.com - 21/03/2017, 18:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menilai pengadaan mobil dinas baru bagi Presiden Joko Widodo sudah sangat mendesak.

Ini disebabkan mobil dinas Mercedes Benz S-600 Guard Pullman Guard yang ada saat ini dinilai sudah tidak layak pakai.

"Saya melihat ada urgensi luar biasa untuk pembaruan ini," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Pratikno mengatakan, mobil dinas Jokowi saat ini sudah tidak layak karena beberapa kali mogok. Kejadian terakhir terjadi saat Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Barat pekan lalu.

(Baca: Mobil RI1 yang Ditumpangi Jokowi di Kalbar Sempat Mogok)

"Di Banjarnegara pernah mogok, di Kalimantan pernah, di Jawa timur, Ponorogo kalau enggak salah. Jadi sudah ada urgensi," ucap Pratikno.

Namun, lanjut Pratikno, Presiden selalu menolak saat ia membicarakan mengenai pengadaan mobil baru ini. Setelah kejadian kemarin, Pratikno mengaku akan mencoba kembali berbicara dengan Jokowi.

"Sebenarnya enggak harus disetujui Presiden. Pengadaan biasa saja. Keputusan menteri saja, dianggarkan di APBN, selesai," ujar Pratikno.

(Baca juga: Sempat Mogok, Mobil Dinas Presiden Jokowi Masih akan Digunakan)

Peristiwa mogoknya mobil dinas Presiden terjadi usai Presiden meresmikan 8 Mobile Power Plant (MPP) di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, Sabtu 18 Maret 2016 lalu.

Tiba-tiba, saat hendak menuju Kabupaten Kubu Raya untuk makan siang, mobil hitam berpelat RI-1 itu mogok. Bahkan, Paspampres sampai mengecek mesin mobil dengan membuka kap mesinnya.

Akhirnya, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana dipindahkan ke mobil Toyota Alphard untuk kemudian melanjutkan perjalanan.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala memastikan, mobil dinas Jokowi masih dalam keadaan layak pakai.

Kompas TV Presiden Joko Widodo meresmikan 8 PLTG Mobile Power Plant 500 mega watt di Mempawah, Kalimantan Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com